KNews.id- WANITA itu merupakan salah satu penghuni Lapas di Aceh, mereka sering disebut sebagai warga binaan. Dibina selama menjalani hukuman atas pelanggaran hukum sesuai kesalahannya.

Tujuh lembar tulisan tangan Napi Wanita itu diterima wartawan beritamerdeka.net, diantar seorang kurier. Tujuh lembar tulisan tersebut khusus menceritakan tentang jeritan hati mereka di Lapas. Terutama Napi Wanita, diperlakukan sebagai budak sex oleh sang Kalapas.

Miris memang, para napi wanita dirayu dengan berbagai janji manis, asal tubuhnya bisa disentuh untuk memuaskan birahi sang “komandan”

Wanita pemberani dibalik jeruji besi, masih merahasiakan nama dan dimana ia ditahan sekarang (maaf beritamerdeka.net menjaga kerahasian sesuai permintaan wanita itu), demi menjaga keamanan dirinya, takutnya dia akan mendapatkan teror karena membuka berbagai permainan haram di Lapas.

Selain para napi wanita dijadikan pemuas nafsu. Juga diceritakan tentang brobroknya permainan di dalam. Mulai dari perdagangan sabu dan permainan judi chip yang selalu terlindungi dan disinyalir melibatkan para sipir.

Benarkah apa yang diceritakan napi wanita tersebut. Tentunya pihak media ini melakukan komprontir dengan pihak Kepala Kantor Kemenkumham Aceh, selaku penanggungjawab utama.

Ketika media ini melakukan konfirmasi dengan Plh Kakanwil Kemenkumham Aceh, Rakhmat Renaldy, SH. MH, menanyakan bagaimana sikap dengan adanya indikasi Kalapas cabul dan haramkan permainan di Lapas.

“Prinsipnya kami tudak setuju adanya prilaku yang tidak patut, seperti ada berita Kalapas cabul. Jika ini benar, kami tidak ragu akan mengambil tindakan tegas,” ungkap Rakhmat Renaldy kepada beritamerdeka.net, Selasa 1 Mei 2023.

Kalapas dan siapa saja yang melakukan kesalahan, akan diberikan tindakan tegas karena bertentangan dengan disiplin ASN, harus selalu menjunjung harkat dan martabat instansi.

“Secara internal kami sudah bentuk tim periksa dari Kantor Wilayah untuk investigasi dan melakukan peneriksaan mendalam ke Lapas. Telah meminta keterangan/klarifikasi kepada semua pihak, baik Pihak Lapas dimaksud dan WBP Wanita tersebut,” tambah Rakhmat meyakinkan media ini.

Namun, apa yang disampaikan seorang napi wanita, mungkin semua kita percaya bahwa dia sedang tidak berbohong.

Semuanya sebuah kenyataan lewat jeritan hatinya dia tumpahkan dengan harapan adanya pihak yang peduli terhadap rintihan mereka. Kita tunggu keseriusan pihak berwenang. (RZ/BM)