Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Kab/Kota: Bogor
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Syarifah Sofiah
Angka Stunting di Kota Bogor Melonjak, Pemkot Kembali Atur Strategi
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABAR EKSPRES – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyebut, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angka stunting di Kota Bogor mengalami lonjakan.
Kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mengatur strategi dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Adu Kuluwung Sukamakmur: Merawat Tradisi Lima Tahun Sekali
“Kemarin, Kamis 4 Mei 2023 kegiatan itu dirangkai dengan sosialisasi program PEMKOT Penting-Lur dan orang Tua Asuh Balita Stunting di Balai Kota Bogor. Hal ini sebagai ikhtiar kami,” ungkapnya Jumat, 5 Mei 2023.
Ia menuturkan, upaya penurunan stunting itu merupakan perintah Presiden Joko Widodo bagi seluruh wilayah di Indonesia, karena berkaitan dengan penyediaan sumber daya manusia ke depan.
Menurutnya, naiknya angka stunting di Kota Bogor itu terjadi disebabkan upaya yang dilakukan belum mengakar ke seluruh masyarakat.
Syarifah menekankan, untuk itu perlu adanya perubahan metode agar status angka stunting tak terus melonjak dan bisa terkendali.
“Jadi upaya yang dilakukan tidak hanya turun ke lapangan, ketersediaan database menjadi penting untuk mengevaluasi upaya yang telah dilakukan dan menjadi bahan laporan ke pusat sebagai data yang riil,” tegasnya.
Tercatat, di Kota Bogor ada 2.001 anak stunting hasil treatment atau penanganan yang sebelumnya berjumlah 2.300-an.
Dikatakannya, dalam penanganan tersebut akan dibagi dua. 1.000 anak stunting Kota Bogor akan diintervensi melalui kekuatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor melalui program PEMKOT Penting-Lur.
Ia menjelaskan, melalui program tersebut setiap ASN di lingkungan Pemkot Bogor akan menyumbang dua butir telur untuk 1 anak stunting per hari.
“Jika diakumulasi maka dalam satu bulan menyumbang 1,5 kg telur. Perkembangan dari langkah ini akan dimonitor dan diikuti selama enam bulan. Khusus mekanisme penyerahan akan diserahkan kepada aparatur wilayah by name by addres,” terangnya.
Sementara itu, lanjut dia, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor akan memberikan stiker khusus bagi rumah yang ada balita stunting, dengan warna merah muda dan stiker biru untuk keluarga berisiko stunting.
Sentimen: positif (33.3%)