Sampang (beritajatim.com) – PT Sampang Sarana Shorebase (SSS) dan PT Sampang Mandiri Amanah (SMA), dua perusahaan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD), menghadiri pemangilan Panitia Khusus (Pansus) PAD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (20/9/2022).

Dalam pemangilan tersebut nantinya akan menghasilkan rekomendasi Pansus PAD terkait PT.SSS dan PT SMA sesuai proyeksi dan target kerja ke depan. Usai melakukan rapat, Moh Hasan Jailani selaku direktur utama PT SSS mengaku bahwa selama hearing mendapat grade meningkat dari Pansus PAD.

“Sebenarnya pertemuan ini untuk yang kesekian kalinya dan gradenya selalu naik setiap kali rapat, artinya kawan-kawan legislatif mulai memahami problem di perusahan kita,” kata pria yang akrab disapa Mamak.

Ketika ditanya, berapa yang disumbangkan untuk PAD tahun ini? Mamak menegaskan bahwa laba perusahaan tahun 2022 sangat kecil. Berdasarkan kesepakatan para Direksi maka untuk tahun ini tidak ada deviden yang disetor kepada pemegang saham.

“Target kami tahun depan bisa menyetor deviden,” janjinya.

Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Oprasional PT. SMA, Moh Sidik bahwa kasus diperusahaanya hampir sama dengan di PT SSS yang laba pekerjaan tahun kemarin hanya cukup untuk oprasional di internal perusahaan. Hanya saja, ia menegaskan jika masih ada pekerjaan dengan perusahaan migas yang sampai saat ini belum rampung. Artinya, untuk setor deviden kemungkinan masih ada harapan, apalagi target dari Holding Company yakni PT GSM tahun depan sampai Rp 500 juta.

“Meskipun tidak sesuai targat, kemungkinan separuh dari yang diharapkan oleh PT GSM selaku induk BUDM Pemkab Sampang, bisa tercapai,” katanya.

Sementara itu, ketua Pansus PAD, H. Aulia Rahman berharap, agar dua anak perusahaan yang dibiayai oleh anggaran Pemkab tersebut bisa menyetor deviden dan meningkatkan PAD. “Harapan untuk bisa meningkatkan PAD nampaknya masih tertunda tahun depan karena keduanya belum bisa setor deviden,” pungkasnya. [sar/but]