TRIBUNNEWS.COM - Permaisuri (Queen Consort) Camilla akan secara resmi diberi gelar Ratu (Queen) Camilla pada saat penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023).

Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada September 2022, Camilla Parker-Bowles diberi gelar permaisuri.

Camilla harusnya diberi gelar Princess Consort (Permaisuri Putri), bukan Queen Consort.

Namun Ratu Elizabeth mengungkapkan keinginannya secara tulus untuk menjadikan Camilla sebagai Queen Consort.

Kini, Istana Buckingham mengonfirmasi pada April 2023, Camilla akan diberi gelar sebagai Ratu setelah penobatan.

Berbicara kepada Daily Mail, seorang ajudan senior kerajaan mengonfirmasi bahwa Camilla selanjutnya akan dipanggil Ratu Camilla setelah Raja dimahkotai pada 6 Mei.

Baca juga: Fakta-fakta Penobatan Raja Charles III: Perayaan Digelar 3 Hari, Ada Konser di Seluruh Negeri

"Masuk akal untuk menyebut Yang Mulia Camilla sebagai 'Permaisuri' pada bulan-bulan awal pemerintahan Yang Mulia Raja, untuk membedakannya dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II," kata ajudan tersebut.

“Ratu Camilla adalah gelar yang tepat untuk disandingkan dengan Raja Charles."

"Penobatan adalah waktu yang tepat untuk mulai menggunakan 'Ratu Camilla' dalam kapasitas resmi."

"Semua mantan Permaisuri telah dikenal sebagai Ratu ditambah nama depan mereka."

Situs web kerajaan juga akan diperbarui pasca penobatan untuk mencerminkan perubahan gelar Camilla, dengan Permaisuri diganti dengan Ratu Camilla, kata Istana.

Apa perbedaan antara Permaisuri dan Ratu?

Istri dari raja yang memerintah secara tradisional umumnya dikenal sebagai Permaisuri (Queen Consort).

Sementara Ratu (secara teknis disebut "Queen Regnant") mengacu pada seorang wanita yang telah naik tahta melalui garis suksesi keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya dan memiliki kekuasaan berdaulat.