Sentimen
Negatif (99%)
5 Mei 2023 : 04.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait
Sergei Shoigu

Sergei Shoigu

Terungkap! 4 Alasan Putin Ngotot Perang di Ukraina

5 Mei 2023 : 04.04 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Terungkap! 4 Alasan Putin Ngotot Perang di Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Meski peperangan belum menunjukan kemajuan yang benar-benar signifikan, Putin tetap melanjutkan perintahnya untuk bertempur.

Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia, Magomedsalam Magomedov, menyebutkan ada empat alasan yang membenarkan perang Putin di Ukraina. Alasan-alasan ini adalah ancaman besar untuk Moskow

"Dukungan terbuka dan promosi ideologi neo-Nazi, militerisasi cepat Ukraina, seruan terus-menerus untuk aneksasi wilayah Rusia, serta ancaman yang meningkat terhadap keamanan dan stabilitas nasional kami membuat Presiden negara kami Vladimir Putin tidak punya pilihan lain selain meluncurkan operasi militer khusus," kata Magomedov pada hari Kamis, (3/11/2022) kepada media Rusia TASS, yang dikutip Newsweek.

-

-

Adapun, lebih dari delapan bulan telah berlalu sejak dimulainya perang di Ukraina, jumlah korban perang di kedua belah pihak tidak diperbarui secara berkala. Panglima Militer Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan pada bulan Agustus bahwa negaranya telah kehilangan 9.000 personel militer.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada bulan Agustus bahwa Ukraina membunuh atau melukai 45.200 tentara dari militer Rusia. Newsweek tidak dapat memverifikasi angka-angka tersebut secara independen.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu September lalu mengatakan bahwa 5.937 tentara Rusia telah tewas sejak dimulainya perang pada Februari.

Rusia telah menghadapi hambatan karena terus memerangi pasukan Ukraina, yang baru-baru ini maju dalam merebut kembali beberapa wilayah mereka, termasuk bagian dari wilayah Kherson. Pasukan Rusia dilaporkan menderita moral yang buruk dan kesulitan mendapatkan peralatan dan baju besi.

Pasukan Rusia juga dilaporkan meninggalkan pos pemeriksaan di wilayah Kherson baru-baru ini. Beberapa gambar yang beredar online menunjukkan bahwa bendera Rusia telah diturunkan dari gedung dewan kota.

Yuriy Sobolevskyi, wakil kepala dewan regional Kherson, memposting foto di saluran Telegram-nya yang katanya diambil pada hari Kamis.

"Kherson dulu, sekarang, hanya akan menjadi Ukraina. Dan jika bukan kami, Anda (pasukan Rusia) akan menanggalkan pakaian Anda (Rusia)," tulisnya.

Meski begitu, Magomedov mengatakan perang masih tetap diperlukan untuk menjaga eksistensi Rusia di masa depan.

"Ini bukan keputusan yang mudah tapi sangat diperlukan, pertama-tama demi masa depan negara kita, anak cucu kita. Keputusan ini didukung oleh mayoritas rakyat Rusia."


[-]

-

Pasukan Putin Mulai Melemah di Ukraina, Ini Bukti Terbarunya
(luc/luc)

Sentimen: negatif (99.2%)