MOSKOW, iNews.id - Kementerian Luar Negeri Rusia (Kemlu) mengkritik sikap diam negara-negara Barat atas serangan drone kamikaze Ukraina ke Istana Kremlin. Presiden Vladimir Putin tak berada di Istana Kremlin saat serangan terjadi pada Selasa (2/5/2023) malam.

Kedua drone tersebut dirontokkan sistem pertahanan udara Rusia, namun serpihannya jatuh di kompleks Kremlin. Tak ada korban maupun kerusakan yang terjadi.

Rusia mendesak negara-negara lain dan organisasi internasional mengecam serangan drone itu serta tidak boleh mengabaikannya. Insiden tersebut menunjukkan Ukraina tidak punya keinginan untuk mengakhiri perang di meja perundingan.

Di kesempatan berbeda, Kremlin menyebut Ukraina dan Amerika Serikat (AS) bersikap konyol karena menyangkal serangan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan tersebut tidak ada hubungannya dengan pemerintah. Dia juga menegaskan Ukraina segera memulai serangan balasan untuk mengusir Rusia dari negaranya.

Dia menegaskan, fokus tentaranya adalah mempertahankan tanah air, bukan menyerang wilayah Rusia, apalagi sampai ke Moskow.

"Kami tidak menyerang Putin, atau Moskow, kami berperang di wilayah kami," kata Zelensky.

Dia menuduh serangan itu direkayasa untuk memotivasi rakyat Rusia dalam perang di Ukraina.

"Sangat sederhana, Rusia tidak meraih kemenangan. Dia (Putin) tidak bisa lagi memotivasi rakyatnya dan tidak bisa begitu saja mengirim pasukan menuju kematian lagi. Sekarang dia harus memotivasi rakyatnya untuk maju," ujarnya.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.