PIKIRAN RAKYAT – Partai NasDem dan partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengaku sedang dalam proses penggodokan sosok ‘wah’ sebagai calon pendamping Anies Baswedan, di Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, NasDem cs memberikan Anies Baswedan wewenang penuh untuk menentukan nama cawapres yang akan ditunjuk untuk Pemilu nanti. Cawapres pilihan Anies tersebut digadang-gadang bisa menjadi kejutan di tengah dinamika politik jelang 2024.

Hal itu disampaikan Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Partai NasDem sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Pekalongan, Jakfar Sidik.

Dia menekankan, ketika hari deklarasi cawapres tiba, seluruh masyarakat dipastikan bakal meyakini duet Anies dan pendampingnya sangat ideal untuk menjadi pemimpin Indonesia berikutnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Sukabumi yang Baru Sudah Dilantik, Gantikan Kader PAN yang Di-PAW Gegara Kurang Setoran

"Yang kedua akan dimunculkan akan diberikan kejutan yang membuat semua wah memang ini pasangan ideal untuk memenangkan capres dan membangun Indonesia di masa depan," kata Jakfar, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Mei 2023.

Meski sepenuhnya wewenang Anies sebagaimana bunyi piagam kesepakatan tiga partai koalisi yaitu NasDem, Demokrat dan PKS, pengumuman cawapres tersebut masih terus digodok supaya menelurkan figur terbaik, bukan hanya bagi partai pengusung namun juga untuk bangsa Indonesia.

Jakfar Sidik melanjutkan, ciri-ciri sosok tersebut secara garis besar ialah memiliki kecocokan visi dan misi dengan Anies Baswedan selaku capres.

Baca Juga: Kondisi Ekonomi Makro Terjaga, Triwulan Pertama 2023 bank bjb Tumbuh 10,8 Persen

"Kita sedang menyiapkan pemimpin Indonesia lima tahun atau sepuluh tahun mendatang, artinya kita harus pilih yang pertama dia adalah harus dekat dengan rakyat yang kedua memiliki visi atau imajinasi-imajinasi tentang Indonesia yang akan dibangun itu seperti apa," kata dia.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai kemungkinan capres tiga nama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ketiga pasangan tersebut dikatakannya bisa menjadi kenyataan, sepanjang Anies tidak dijegal dalam prosesnya.

Dia menyoroti adanya tantangan bagi Anies untuk bisa menjadi capres di Pilpres 2024. Pasalnya, kini telah menjadi pengetahuan umum bila upaya Anies menjadi capres banyak dihalang-halangi lawan politiknya.

Baca Juga: Kenapa Penembak Kantor MUI Pusat Meninggal Jadi Tanda Tanya, Aboe Bakar Buka Suara

"Bukan rahasia umum, banyak kelompok, lawan-lawan politik Anies, ingin menjegalnya dalam konteks pencapresan. Jadi, kalau Anies gagal, tidak bisa ke KPU nanti (untuk mendaftar capres), maka lawannya bisa dua," tuturnya, Rabu, 26 April 2023 lalu.

Ujang juga menyoroti tulisan terbaru Guru Besar Hukum Tata Negara UGM, Denny Indrayana, tentang situasi pencapresan untuk Pemilu 2024. Tulisan Denny mengulas juga tentang dinamika politik jelang Pemilu 2024 dan di dalamnya termasuk tentang upaya-upaya penjegalan Anies sebagai capres.

Dalam tulisan berjudul "Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo dan Menolak Anies", Denny juga mengkritik adanya pengaruh kekuatan presiden dalam Pemilu 2024. Utamanya pengaruh dalam mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi capres. Namun tidak demikian halnya dengan Anies Baswedan. ***