AKURAT.CO Tren elektabilitas Partai Gerindra diyakini bakal terus mengalami kenaikan. Bahkan, partai berlambang kepala burung Garuda itu diyakini bisa menyaingi elektabilitas PDI Perjuangan pada Pemilu 2024.

Demikian analisa yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, saat dihubungi Akurat.co, Rabu (3/5/2023).

"Sangat mungkin ya, semuanya bisa terjadi. Gerindra bisa melampaui elektabilitas PDIP, apalagi Partai Gerindra sering menyapa rakyat melalui program-program kerja nyata," jelasnya.

Ujang juga menyoroti hasil sejumlah lembaga survei yang menyebut tren elektabilitas partai pimpinan Prabowo Subianto itu terus menanjak.

Temuan salah satu lembaga survei Center For Political Communication Studies (CPCS) menyebut elektabilitas Gerindra mengalami kenaikan dari 12,2 persen pada Februari menjadi 16,3 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, hasil survei tersebut mengindikasikan peluang besar Gerindra untuk menyaingi PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

Ujang menjelaskan, tren kenaikan elektabilitas tersebut tidak lepas dari kerja para kader-kader Gerindra di sejumlah daerah yang intens terjun langsung ke tengah masyarakat untuk memberikan bantuan.

"Kalau berpandangan dari hasil survei dengan elektabilitas Gerindra terus naik. Kemudian kita bicara peluang, sangat jelas peluang Gerindra saat ini terbuka lebar menyaingi elektabilitas PDIP. Kalau saya melihatnya sangat wajar kenaikan Gerindra dengan kerja-kerja nyatanya gotong royong kader membantu rakyat dan Partai Gerindra tidak punya masalah dengan rakyat," paparnya.

Kemudian, kerja politik yang dilakukan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang langsung bersentuhan dengan rakyat sebagai capres juga berdampak positif bagi elektabilitas partainya.

"Pak Prabowo kita lihat mulai dari Pilpres 2019 rajin menyapa rakyat. Jika kerja kontribusi Prabowo kepada rakyat diringi oleh kader Gerindra untuk terus berkontribusi dengan rakyat, dekat dengan rakyat, bukan tidak mungkin dan tidak mustahil ke depannya akan memperoleh suara terbanyak dan elektabilitasnya terus naik, ini bisa mungkin," terang Ujang.