Sentimen
Positif (98%)
2 Mei 2023 : 18.58
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak, Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Menteng

PPP Sebut Pencapresan Ganjar sebagai Amanat Sejarah

2 Mei 2023 : 18.58 Views 2

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

PPP Sebut Pencapresan Ganjar sebagai Amanat Sejarah

Jakarta, Gatra.com- Ketua Mahkamah Partai DPP PPP, Ade Irfan Pulungan, menilai bahwa pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya idelogi nasionalisme dan Islam.

"Sejak zaman awal kemerdekaan, Orde Baru hingga masa Reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerjasama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP," kata Irfan dalam keterangan resminya, Senin, (1/5).

Irfan menyebut bahwa kerja sama PDIP dan PPP tidak hanya terjadi di ajang pilpres saja, tetapi juga dipraktikkan di semua lini demokrasi. Ia mengatakan banyak ajang pilkada yang mencerminkan kerja sama PDIP-PPP. "Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP-PPP di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 yang menduetkan Pak Ganjar Pranowo-Gus Taj Yasin Maimoen," jelasnya.

Jika dirunut ke belakang, lanjut Irfan, ada koalisi "Mega-Bintang" yang pada akhir Orde Baru (Pemilu 1997) merupakan bentuk perlawaan kepada kediktatoran Soeharto. Selain itu, ada juga pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi presiden dan wakil presiden RI pada 2001-2004."Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," imbuhnya.

Menurut Irfan, hubungan PDIP dan PPP selama ini terbilang sangat harmonis dan saling menghormati dari segi personal maupun kepartaian. Ia mencontohkan kedekatan Megawati dengan tokoh-tokoh senior PPP, yaitu Ismail Hasan Metareum (ex. Ketum PPP), Mudrick Sangidoe, hingga yokoh ulama kharismatik PPP, KH. Maimun Zubair.

"Kantor PPP-PDIP yang bersebelahan atau bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat yang menjadikan simbol hubungan kedekatan yang kuat bagi PPP dan PDIP," kata Irfan.

Irfan menyebut bahwa PPP ingin mengulang kembali sejarah tersebut dalam pesta demokrasi pada Pilpres 14 Februari 2024 mendatang dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar sebagai presiden RI periode 2024-2029 dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai wakil presiden.

Pembicaraan soal siapa cawapres Ganjar memang belum dibicarakan oleh kedua partai. Namun, Plt Ketua Umum PPP, Mardiono, mengungkapkan bahwa pembahasan cawapres tersebut akan didiskusikan menjelang pendaftaran ke KPU.

“Nanti akan dibahas setelah tahapan itu tuntas selesai, dan ujungnya nanti, sebelum ke pelaminan KPU dan tentu akan ada pembahasan-pembahasan,” ujar Mardiono dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (30/4), seperti dilansir Gatra.com.

Meski begitu, Mardiono menyebut bahwa dirinya sudah mengkomunikasikan soal dukungan PPP kepada Ganjar kepada Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketum PAN, Zulkifli Hasan. Ia menegaskan bahwa keputusan PPP mendukung Ganjar tak berarti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar.

"Itu sudah tahapan pertama saya sampaikan hasil itu ke KIB beberapa hari lalu, dan semua sudah pahami itu, dan KIB tidak dinyatakan bubar, tetapi justru saya punya tugas, masing-masing parpol, termasuk saya sebagai Ketum PPP, mengajak ya KIB untuk bersama pilihannya dengan PPP," jelas Mardiono.

19

Sentimen: positif (98.4%)