Sentimen
Negatif (66%)
1 Mei 2023 : 18.22
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Jeddah

Lagi, 75 WNI dari Sudan kembali ke tanah air

1 Mei 2023 : 18.22 Views 2

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Lagi, 75 WNI dari Sudan kembali ke tanah air

Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya pemulangan WNI dari Sudan. Hari ini (1/5) sebanyak 75 WNI dari Sudan telah kembali ke tanah air menggunakan Pesawat TNI AU. 

"Sebagian besar yang dievakuasi merupakan pelajar dan tiga di antaranya PMI," kata Kemlu dalam keterangan resminya, Senin (1/5). 

Sebelumnya, pemerintah telah berhasil memulangkan 385 WNI pada 28 April 2023 dan 363 WNI pada 30 April 2023. Total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju tanah air sebanyak 823 orang yang terdiri dari 555 laki-laki dan 268 perempuan. 

WNI yang telah dipulangkan ke tanah air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. 

Kementerian Luar Negeri juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kementerian/lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI tersebut di dalam negeri.

Evakuasi kali ini dilakukan dengan menggunakan pola evakuasi secara estafet, dimulai evakuasi jalan darat dari Khartoum ke Port Sudan, Kemudian dari Port Sudan ke Jeddah baik via laut maupun via udara, dan selanjutnya dipulangkan secara bertahap ke Indonesia.

Pola evakuasi ini dijalankan untuk merespons situasi lapangan yang sangat cair dan dinamis dan dengan tujuan untuk segera mengeluarkan WNI dari wilayah konflik yang berbahaya. Alhamdullillah pola ini berjalan dengan lancar dan bahkan membantu beberapa WNA untuk ikut dalam evakuasi kita.

Konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada 15 April 2023. Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April 2023. Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.

Sentimen: negatif (66%)