Jember (beritajatim.com) – Bikin pembangunan terhambar, Fraksi Gerakan Indonesia Berkarya (GIB) DPRD Jember, Jawa Timur, mendesak Bupati Hendy Siswanto mengganti pejabat tidak inovatif. Fraksi yang merupakan gabungan legislator dari Gerindra, Perindo, dan Berkarya menyorot keberadaan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Jember yang memiliki serapan anggaran rendah.

“Serapan anggaran yang hanya di kisaran 50 persen pada APBD 2022 awal, nyata-nyata membuktikan bahwa ada yang salah pada OPD. Program yang tidak tepat, atau pimpinan OPD yang gagal?” kata Juru Bicara Fraksi GIB, Siswono, dalam sidang paripurna pengesahan bersama Peraturan Daerah Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2022, di aula kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Sabtu (24/9/2022).

“Kalau kita pahami secara seksama, kami menilai masih banyak pejabat atau pimpinan OPD yang tidak mampu memahami dan mengejawantahkan keinginan dan cita-cita bupati dan wakil bupati Jember,” kata Siswono.

“Kepala OPD yang hanya menjalankan kegiatan rutinitas belaka, tetapi tidak mempunya inovasi dan kreasi sesuai visi dan misi bupati dan wakil bupati Jember, kami mengusulkan agar secepatnya diganti. Mengapa? Karena pejabat yang seperti ini, justru menghambat pembangunan dan kemakmuran rakyat Jember yang kita cintai.” kata Siswono.

DPRD dan Pemkab Jember sudah membahas Perubahan APBD 2022 secara maraton. “Tentu, kerja keras dan tuntas ini semata agar realisasi anggaran dan program untuk rakyat, bisa segera diwujudkan dan dinikmati. Baik untuk pembangunan maupun kemakmuran rakyat. Dengan percepatan penetapan Perubahan APBD 2022 kali ini, kita semua berharap serapan anggaran dan realisasi program tidak rendah, seperti yang dilakukan seluruh OPD pada APBD awal lalu,” kata Siswono.

Siswono mengingatkan, Pemkab Jember hanya punya waktu tiga bulan untuk melaksanakan Perubahan APBD 2022. “OPD harus gercep (gerak cepat), gaspol merealisasi seluruh program dan anggaran. Habiskan untuk pembanguban, bukan seremonial,” katanya. [wir/beq]