Sentimen
Netral (98%)
28 Apr 2023 : 09.17
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Malang, Gresik, Lamongan

Diduga Kaget Dengar Ledakan Petasan, Bayi di Gresik Meninggal Dunia, Kata Dokter Pembuluh Darah Otak Pecah

28 Apr 2023 : 09.17 Views 2

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

Diduga Kaget Dengar Ledakan Petasan, Bayi di Gresik Meninggal Dunia, Kata Dokter Pembuluh Darah Otak Pecah

POROS.ID - Bayi perempuan berinisial N yang masih berusia 1 bulan 8 hari di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik, meninggal dunia. Penyebabnya diduga akibat kaget dengar suara mercon atau petasan.

N merupakan anak kedua dari pasangan suami istri (Pasutri) Nur Hasim (35) dan Nur Faizah (28). Ia meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan medis.

Nufuz, bibi sang bayi menuturkan, kejadian bermula, pada Sabtu (22/4) malam, salah seorang tetangganya sebelah rumah menyalakan petasan dengan ledakan cukup besar.

Pasca adanya suara ledakan petasan itu, kata Nufuz, Bayi N diduga kaget dan mengalami kejang-kejang. Sang bayi malang itu pun menurutnya menangis dengan sangat kencang.

Lantaran kondisi sang bayi semakin parah, lanjut Nufuz, keluarga pun membawanya ke klinik terdekat, pada Senin 24 April 2023.

Namun karena masih suasana lebaran, banyak fasilitas kesehatan tutup. Orang tua korban lalu membawa bayi ke bidan desa.

“Disana dikasih obat sama bu bidan. Tapi setelah pulang, kejangnya masih ada. Malah cenderung sering, rentang waktu setiap 10 menit,” kata Nufuz dikutip dari Instagram @ndorobei.official, Jumat 28 April 2023.

Kemudian pada Selasa (25/4) keadaan sang bayi semakin memburuk. Pada sekitar pukul 12.00 malam, selain kejang, bayi N juga mengalami sesak nafas. Nafasnya cepat tidak seperti biasanya. Puncaknya pukul 07.00 pagi, Bayi N kemudian dilarikan di RS Denisa.

“Disana terombostinya turun, sampai 4,5. Sempat diberikan oksigen, sehingga keadaan kembali membaik,” tandasnya.

Saat malam tiba, sesak nafasnya kembali kambuh. Pihak RS Denisa Gresik merekomendasikan agar Bayi N dirawat di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

“Dirujuk di RS Lamongan itu haru Rabu, di sana sempat dirawat dengan alat yang dibutuhkan pasien. Sampai akhirnya keluarga mendapat kabar, pembulu darah otak pecah,” jelasnya.

Menurut dokter yang merawat, kata Nufuz, penyebab pembuluh otak N pecah disebabkan karena sebuah benturan. Padahal N tak pernah terbentur apapun.

Meski sudah mendapatkan pertolongan medis yang maksimal, namun nahas, nyawa sang bayi tak tertolong. Kamis (27/4) sekitar pukul 10.00 WIB, bayi N meninggal dunia di RS Muhammadiyah Lamongan. ***

Sentimen: netral (98.4%)