Antv – Kepolisian mendalami keberadaan dugaan gudang solar milik AKBP Achirudin Hasibuan, mantan Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.

Gudang tersebut ditemukan saat personel gabungan melakukan penggeledahan di rumah mewah milik AKBP Achirudin Hasibuan.

Penggeledahan dilakukan guna pengembangan penyidikan kasus penganiayaan yang menjerat Aditya Hasibuan anak dari AKBP Achirudin Hasibuan.

“Info itu sedang didalami (gudang solar),” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (27/4/2023).

Gudang tersebut terletak tak jauh dari kediaman AKBP Achirudin Hasibuan di Jalan Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Medan Barat.

Hadi memastikan, pihaknya akan tetap bekerja secara professional dan menyeluruh mengusut kasus ini.

Dari penggeledahan di rumah AKBP Achirudin Hasibuan, personel gabungan dari Ditkrimum, Propam, dan Inspektorat Pengawasan mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari kotak senjata Airsoft Gun hingga kamera CCTV.

“Kurang lebih 2 sampai 3 jam proses penggeledahan selesai. Barang bukti yang diamankan antar lain decoder CCTV, kemudian satu kotak Airsoft Gun, satu unit senjata mainan, dan peluru Airsoft Gun,” ujar Hadi.

Hal yang sama juga dikatakan Direktur Krimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono.

Selain mengamankan senjata Airsoft Gun, pihaknya juga mengamankan kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di dua sisi sudut rumah AKBP Achirudin Hasibuan.

Meski demikian, decoder CCTV ternyata dalam keadaan mati atau tidak lagi berfungsi.

“Tadi kita sudah geledah CCTV daripada rumah AKBP Achirudin Hasibuan, dan saat ini kita hanya temukan recorder dari CCTV," katanya.

"Tetapi, menurut keterangan dari pemilik rumah, Decorder tersebut sudah lama mati. Tetapi akan kita cek dan uji secara laboratorium forensik,” ujarnya.

Selain melakukan penggeledehan di gudang solar, hari ini Ditkrimum Polda Sumut juga akan melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Achirudin Hasibuan.

AKBP Achirudin Hasibuan akan diperiksa terkait proses penyidikan untuk anaknya yang ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap mahasiswa bernama Ken Admiral.