Sentimen
Negatif (66%)
27 Apr 2023 : 23.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Pyongyang, Moskow

AS Mulai Cemas, Kini 'Paksa' Zelensky Negosiasi dengan Putin

28 Apr 2023 : 06.09 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

AS Mulai Cemas, Kini 'Paksa' Zelensky Negosiasi dengan Putin

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memberi peringatan khusus bagi Ukraina untuk segera bernegosiasi dengan Rusia.

Hal ini dikarenakan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya yang tidak ingin bernegosiasi dengan Moskow bila masih dipimpin Presiden Vladimir Putin.

Washington menyebut bahwa bila Kyiv benar-benar tidak bernegosiasi maka fenomena 'kelelahan Ukraina' yang dialami AS dan sekutunya akan makin parah. Sekutu AS semakin khawatir dengan dampak ekonomi dari perang yang berkepanjangan.

-

-

"Kelelahan Ukraina adalah hal yang nyata bagi beberapa mitra kami," kata seorang pejabat AS kepada Washington Post, dikutip The Guardian, Senin (7/11/2022).

Adapun, AS secara terbuka bersumpah untuk mendukung Kyiv dengan sejumlah besar bantuan selama yang diperlukan sambil mengharapkan resolusi untuk konflik delapan bulan yang telah menelan korban ekonomi dan potensi perang nuklir itu

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera berkomentar ketika ditanya apakah laporan itu akurat. Di sisi lain, juru bicara Departemen Luar Negeri menanggapi dengan mengatakan Rusia harus segera berhenti menyerang Ukraina bila ingin berdialog.

"Kami telah mengatakannya sebelumnya dan akan mengatakannya lagi: Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Jika Rusia siap untuk bernegosiasi, Rusia harus menghentikan bom dan misilnya dan menarik pasukannya dari Ukraina."

Sebelumnya, Washington disebutkan mulai memiliki hubungan yang memanas dengan Kyiv. Ini diakibatkan Presiden AS Joe Biden yang merasa bahwa Zelensky tidak berterima kasih atas bantuan yang diserahkan selama ini.

Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, saat itu Biden baru saja selesai memberi tahu Zelensky terkait hibah bantuan militer AS sebesar US$ 1 miliar lagi untuk Ukraina. Namun Zelensky mulai mendaftar semua bantuan tambahan yang dia butuhkan dan tidak dia dapatkan.

Di sisi lain, Negeri Paman Sam telah menggambarkan kelelahannya terkait kondisi perang Rusia-Ukraina. Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada Rabu lalu bahkan menyebut AS khawatir dengan bantuan Iran dan Korea Utara terhadap Rusia dalam perangnya di Ukraina.

"Pyongyang secara diam-diam memasok sejumlah besar peluru artileri untuk perang Rusia di Ukraina, sambil mengaburkan pengiriman, dengan membuatnya tampak seperti akan pergi ke negara-negara di Timur Tengah, dan Afrika Utara," jelasnya dikutip Newsweek.

Perang Rusia-Ukraina sendiri telah berjalan selama 8 bulan sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu. AS pun telah menggelontorkan bantuan hingga triliunan rupiah untuk membantu Ukraina yang digempur oleh pasukan kiriman Putin.

Putin sendiri mengatakan alasannya untuk menyerang Ukraina adalah demi membebaskan wilayah Donbass dari rezim ultranasionalis di Kyiv yang mempersekusi warga etnis Rusia. Selain itu, serangan ini digunakan untuk menahan Ukraina yang ingin masuk ke aliansi militer pimpinan AS, NATO.


[-]

-

5 Skenario Perang Rusia-Ukraina, Ada "Neraka" di Musim Dingin
(luc/luc)

Sentimen: negatif (66.3%)