Sentimen
Positif (96%)
27 Apr 2023 : 19.25
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Atalanta

Event: Pemilu 2019

Partai Terkait

Pakar: Ridwan Kamil Punya Daya Jual, Sebaiknya Airlangga Hartarto seperti Megawati

28 Apr 2023 : 02.25 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pakar: Ridwan Kamil Punya Daya Jual, Sebaiknya Airlangga Hartarto seperti Megawati

PIKIRAN RAKYAT - Akademisi Universitas Bengkulu yang juga seorang pakar politik, Dr. Panji Suminar, mengungkapkan Partai Golkar dapat menjamin posisi calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 jika mereka mengusulkan nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK).

"Golkar sekarang tidak punya magnet untuk figur yang bisa didorong jadi calon presiden. Kini Ganjar yang awalnya di endorse KIB sudah diumumkan PDIP sebagai capres. Nah untuk cawapres Golkar bisa mengamankannya dengan menyodorkan Ridwan Kamil," kata Dr. Panji Suminar di Bengkulu, Senin.

Menurut pandangannya, Airlangga Hartarto bukanlah kandidat kuat untuk menjadi pasangan Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden. Dia juga menambahkan bahwa kader-kader lainnya tidak memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi.

"Justru Ridwan Kamil punya (daya jual) untuk disodorkan. Menurut saya sebaiknya Airlangga Hartarto seperti Megawati saja, menjadi king maker di pemilu, bukan memaksakan untuk posisi cawapres," ujarnya.

Baca Juga: Pelatih Jelaskan Penyebab Jonatan Christie Mundur dari BAC 2023: Muntah-muntah, Ada Infeksi dalam Darahnya

Menurutnya, Partai Golkar harus bertindak cepat mengingat persaingan yang ketat untuk memperebutkan posisi calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Beberapa nama yang disebutkan sebagai saingan kuat antara lain Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, dan Muhaimin Iskandar.

"Memang Muhaimin Iskandar sudah berkoalisi dengan Prabowo Subianto, namun ketika ada tawaran dari PDIP, mungkin saja bisa jadi pasangannya Ganjar. Prabowo harus segera 'mengikat' Muhaimin Iskandar, Golkar harus cepat mengambil kesempatan untuk amankan posisi cawapres," tutur dia.

Jika Partai Golkar gagal lagi dalam memperoleh posisi calon wakil presiden pada pemilihan kali ini, maka posisinya dalam koalisi akan kembali sama seperti saat ini.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak di India Ribut hingga Saling Jambak, Diduga Rebutan Diskon Saree

"Kalau berkoalisi dengan PDIP, dan Ganjar menang, Golkar memang ikut masuk ke pemerintahan, tapi tentu bukan memegang tampuk kekuasaan. Paling cuma dapat kuota kursi menteri lagi kalau tidak menyodorkan cawapres," ujarnya.

Menurut jadwal resmi yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, tahapan pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang menjadi peserta pemilu dan telah memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti perolehan kursi minimal sebanyak 20 persen dari total jumlah kursi DPR atau perolehan suara minimal sebanyak 25 persen secara nasional pada pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Atalanta Siap Lepas Rasmus Hojlund jika Dapat Tawaran Besar

Dalam hal ini, jumlah kursi di parlemen adalah sebanyak 575 kursi, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memperoleh dukungan minimal sebanyak 115 kursi di DPR RI.

Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal sebanyak 34.992.703 suara.***

Sentimen: positif (96.2%)