Sentimen
27 Apr 2023 : 03.50
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait
Polri Bantah Melakukan Pengeboman dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
27 Apr 2023 : 03.50
Views 2
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Polri membantah telah melakukan sejumlah pengeboman dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens. Pilot asal Selandia Baru itu disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB), Egianus Kogoya.
"Itu hanya propaganda untuk menyudutkan TNI dan Polri. Hadirnya TNI dan Polri guna mempersempit ruang gerak para penyandera. Peristiwa yang ada hanya kontak tembak, atau tembakan balasan karena diserang lebih dahulu," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go, Rabu, 26 April 2023.
Donny juga menegaskan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut, pihaknya tidak dibekali perlengkapan pengeboman.
"Kita tidak dibekali dengan itu (bom)," tegas dia.
Donny mengatakan pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya dalam pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philips.
"Artinya Satgas TNI bersama Damai Cartenz masih terus bekerja agar bisa menemukan Pilot," ujar dia.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM kembali merilis video terkait kondisi terakhir Philip Mehrtens yang disandera kelompok Egianus Kogeya. Berdasarkan video yang dibuat pada 24 April 2023 tersebut, kondisi pilot asal Selandia Baru diketahui itu dalam keadaan sehat.
“Setelah hampir tiga bulan di sini, kondisi saya sehat di mana saya makan dan tidur bersama yang menangkap saya,” ungkap Philip dalam video yang dikirim juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.
Dalam video yang agak buram tersebut, Philip diapit dua gerilwayan TPNPB. Philip juga meminta aparat TNI-Polri tidak menjatuhkan bom di wilayah Nduga.
"Sebab nantinya bakal membahayakan saya dan masyarakat,” tegas dia.
Philip disandera TPNPB Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Selain menyandera Philip, kelompok Egianus membakar pesawat yang dibawa pilot yang cukup fasih berbahasa Indonesia tersebut.
Sementara itu, Sebby menegaskan pembebasan pilot harus melalui negosiasi dan bukan melalui operasi militer.
“Oleh karena Itu Presiden Indonesia Joko Widodo harus hentikan operasi militer di Ndugama dengan segera, jika tidak membahayakan nyawa pilot asal Selandia Baru ini,” ujar dia. (Khoerun Nadif Rahmat)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
"Itu hanya propaganda untuk menyudutkan TNI dan Polri. Hadirnya TNI dan Polri guna mempersempit ruang gerak para penyandera. Peristiwa yang ada hanya kontak tembak, atau tembakan balasan karena diserang lebih dahulu," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go, Rabu, 26 April 2023.
Donny juga menegaskan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut, pihaknya tidak dibekali perlengkapan pengeboman.
-?
- - - -"Kita tidak dibekali dengan itu (bom)," tegas dia.
Donny mengatakan pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya dalam pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philips.
"Artinya Satgas TNI bersama Damai Cartenz masih terus bekerja agar bisa menemukan Pilot," ujar dia.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM kembali merilis video terkait kondisi terakhir Philip Mehrtens yang disandera kelompok Egianus Kogeya. Berdasarkan video yang dibuat pada 24 April 2023 tersebut, kondisi pilot asal Selandia Baru diketahui itu dalam keadaan sehat.
“Setelah hampir tiga bulan di sini, kondisi saya sehat di mana saya makan dan tidur bersama yang menangkap saya,” ungkap Philip dalam video yang dikirim juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.
Dalam video yang agak buram tersebut, Philip diapit dua gerilwayan TPNPB. Philip juga meminta aparat TNI-Polri tidak menjatuhkan bom di wilayah Nduga.
"Sebab nantinya bakal membahayakan saya dan masyarakat,” tegas dia.
Philip disandera TPNPB Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Selain menyandera Philip, kelompok Egianus membakar pesawat yang dibawa pilot yang cukup fasih berbahasa Indonesia tersebut.
Sementara itu, Sebby menegaskan pembebasan pilot harus melalui negosiasi dan bukan melalui operasi militer.
“Oleh karena Itu Presiden Indonesia Joko Widodo harus hentikan operasi militer di Ndugama dengan segera, jika tidak membahayakan nyawa pilot asal Selandia Baru ini,” ujar dia. (Khoerun Nadif Rahmat)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(AZF)
Sentimen: positif (98.3%)