Sentimen
Positif (94%)
27 Apr 2023 : 00.35
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

BMKG Jelaskan Kondisi Heatwave Tidak Melanda Indonesia, Masyarakat Jangan Panik

27 Apr 2023 : 00.35 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

BMKG Jelaskan Kondisi Heatwave Tidak Melanda Indonesia, Masyarakat Jangan Panik

PIKIRAN RAKYAT - Sebagian besar negara-negara di Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India hingga China masih terdampak gelombang panas atau heatwave. Departemen Meteorologi negara-negara tersebut melaporkan kejadian suhu panas mencapai di atas 40 derajat celcius dan telah berlangsung beberapa hari terakhir dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Ciputat pada pekan lalu. Kendati demikian, secara umum, suhu yang tercatat hingga saat ini di beberapa lokasi menunjukkan 34-36 derajat celcius.

BMKG memastikan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas atau heatwave. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yaitu secara karakteristik fenomena dan indikator statistik suhu kejadian.

Gelombang panas, ditinjau secara karakteristik fenomena, terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi. Hal serupa di belahan bumi bagian selatan pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar.

Baca Juga: Indeks Sinar UV di Indonesia Tinggi, Dokter: Gunakan Tabir Surya dengan SPF Minimum 30

"Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas," ujar Dwikorita, dalam keterangan resmi, Selasa, 25 April 2023.

Gelombang panas, ditinjau secara indikator statistik suhu kejadian, berlangsung hingga lima hari berturut-turut dan harus mencatatkan suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik. Dengan demikian, apabila suhu maksimum pada suatu lokasi tidak berlangsung lama, maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas.

"Lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celcius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023," kata Dwikorita.

Ia menyebut, hingga saat ini suhu sudah turun di kisaran 34 hingga 36 derajat celcius yang teramati di beberapa lokasi. Menurutnya, suhu pada rentang itu untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal.

Baca Juga: Polisi Kumpulkan Bukti dalam Kasus Peneliti BRIN Ancam Bunuh Muhammadiyah, Lidik Berlanjut

Di sisi lain, tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pola harian seperti ini secara rutin dapat teramati dari hari ke hari meskipun tidak ada fenomena gelombang panas.

Dwikorita mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik menyikapi keterkaitan gelombang panas dan radiasi ultraviolet serta melaksanakan dan mengikuti imbauan respons bersesuaian yang dapat dilakukan untuk masing-masing kategori index UV.

"Seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktivitas di luar ruangan," ujar Dwikorita.***

Sentimen: positif (94.1%)