Sentimen
Negatif (98%)
26 Apr 2023 : 17.16
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Grup Musik: APRIL

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi

Tanggapi Kasus Peneliti BRIN, DPR: Ujaran Kebencian yang Mendegradasi Keilmuan

27 Apr 2023 : 00.16 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Tanggapi Kasus Peneliti BRIN, DPR: Ujaran Kebencian yang Mendegradasi Keilmuan

PIKIRAN RAKYAT – Menanggapi kasus ancaman pembunuhan yang dilontarkan peneliti BRIN, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengutuk keras sikap tersebut. Ia menilai sikap peneliti AP Hasanuddin merupakan bentuk ujaran kebencian yang dapat mendegradasi keilmuan.

“Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama dan sosial, saya sangat mengutuk setiap sikap dan tindakan atas nama intelektualitas yang mendegradasi satu kebenaran lain sebagai produk dari sebuah metode ilmu yang diakui dengan ujaran kebencian, yang dapat merusak tatanan sosial keagamaan dan kemasyarakatan,” ujar Ashabul dikutip dari Antara pada 25 April 2023.

Ashabul Kahfi pun meminta peneliti BRIN tersebut untuk meminta maaf secara terbuka kepada warga Muhammadiyah. Selain itu, ia ingin yang bersangkutan meningkatkan kapabilitas intelektualnya dengan akhlak kearifan dan kebijaksanaan.

Baca Juga: Kronologi Kasus Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Warga Muhammadiyah, Kini Dilaporkan ke Polisi

Menurutnya, perbedaan penentuan awal Ramadhan dan Syawal menggunakan metode hisab dan rukyat telah mendapat legitimasi kuat dalam agama. Implementasinya dikembalikan kepada keyakinan penganut masing-masing tanpa perlu menihilkan pendapat pihak lainnya.

“Puncak intelektualitas bukan pada kemampuan untuk mencaci dan menyerang mereka yang berbeda dengan kita. Namun, bagaimana menerima perbedaan dari sebuah proses ijtihad dalam koridor keilmuan yang ilmiah berdasarkan dalil-dalil yang teruji kebenarannya,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut.

Berkaca dari kasus ini, pria yang berasal dari fraksi PAN tersebut tak lupa mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dan menghindari ujaran SARA, terlebih menjelang tahun politik 2024.

Baca Juga: Arsul Sani Soal Kasus Peneliti BRIN AP Hasanuddin: ASN Tak Ubahnya Seorang Preman

Selain Ketua Komisi VIII, anggota DPR dari Komisi III Arsul Sani juga merasa ancaman yang dilontarkan AP Hasanuddin tidak pantas dilakukan oleh orang yang notabene berasal dari kalangan intelektual. Meski peneliti BRIN tersebut sudah minta maaf, Arsul menyebut kasus ini sebagai pelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) agar lebih beretika di media sosial.

Ia meyakini warga Muhammadiyah akan memaafkan komentar tersebut.

“Saya yakin teman-teman Muhammadiyah adalah orang-orang yang punya kebesaran hati untuk memaafkan, namun yang penting hal-hal seperti itu tidak boleh terulang oleh siapa pun,” ucap Arsul.

Baca Juga: Peneliti BRIN AP Hasanuddin Dipolisikan, Debat 1 Syawal di Facebook Berujung Ancaman Pidana

Ancaman pembunuhan

Sebelumnya, akun Facebook dengan nama AP Hasanuddin milik peneliti BRIN melontarkan ancaman pembunuhan kepada masyarakat Muhammadiyah. Hal tersebut dilatarbelakangi perbedaan pendapat perihal perayaan Idul Fitri, di mana warga Muhammadiyah merayakan pada Jumat, 21 April 2023, berbeda sehari dengan tanggal yang ditetapkan pemerintah.

“Perlu saya halalkan nggak nih darahnya semua Muhammadiyah? Banyak bac*** emang! Sini saya bun** kalian satu-satu,” ujar akun AP Hasanuddin dalam komentarnya.

Selain itu, AP Hasanuddin juga menulis bahwa kendati Muhammadiyah adalah saudara seiman, tapi mereka dianggap musuh bagi keilmuan progresif.

“Kalian Muhammadiyah meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bid'ah, khurafat) yang masih ego sektoral,” kata peneliti tersebut.

Ia bahkan mempersilahkan komentarnya dilaporkan atas pasal pembunuhan.

“Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” ujarnya.***

Sentimen: negatif (98.5%)