Sentimen
Negatif (88%)
26 Apr 2023 : 12.01
Informasi Tambahan

Event: Piala FA

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: bandung, Bogor, Sukabumi, Serang

Kasus: Kemacetan, kecelakaan

Niat Lewat Jalan Tikus Hindari Kemacetan Jalur Sukabumi-Bogor, Banyak Kendaraan yang Justru Nyasar ke Hutan

26 Apr 2023 : 19.01 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Niat Lewat Jalan Tikus Hindari Kemacetan Jalur Sukabumi-Bogor, Banyak Kendaraan yang Justru Nyasar ke Hutan

PIKIRAN RAKYAT - Hari terakhir jelang habis masa cuti bersama Idul Fitri tahun ini, akses jalan nasional Sukabumi-Bogor kembali dipadati kendaraan yang menuju arah balik ke Bogor pada Selasa, 25 April 2023. Kemacetan panjang pun terjadi mulai dari Jalan Lingkar Selatan Cibolang hingga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. 

Puluhan ribu kendaraan memadati akses jalan nasional tersebut. Hingga Selasa petang, kepadatan terjadi dari arah Sukabumi menuju Bogor.

Di antara kemacetan tersebut, beberapa pengendara yang hendak menuju Bogor nekat mencari jalan tikus atau jalan alternatif agar tak terjebak macet. Salah satunya di akses jalan alternatif penghubung Kecamatan Nagrak dan Kecamatan Ciambar melewati Kampung Panyusuan, Desa Cihanjawar, Kecamatan Nagrak. 

Kondisi jalan terjal dan menanjak dengan medan tanah dan berbatu tak menyurutkan niat para pengendara ini untuk mencari jalan tikus agar terbebas dari kemacetan.

Baca Juga: Longsor Gerus Jalan PLTA Saguling di Kampung Cipanas Bandung Barat

Sementara, mayoritas kendaraan roda empat yang mencari jalan tikus tersebut bukan kendaraan khusus yang bisa melintasi medan terjal. Alhasil, beberapa kendaraan mengalami slip dan terjebak di tengah jalur hutan. 

Bahkan, beberapa kendaraan roda empat juga sempat mogok. Aparat Kepolisian Sektor Nagrak juga sudah melakukan antisipasi. Beberapa personel disiagakan untuk membantu kendaraan-kendaraan yang mengalami masalah saat melintasi akses jalan penghubung Nagrak-Ciambar.

"Sejak Selasa pagi anggota Polsek Nagrak membantu kendaraan yang lewat di jalan Cihanjawar penghubung Nagrak-Ciambar. Hingga Selasa siang sedikitnya sudah ada 15 kendaraan roda empat yang melintas. Karena pengendara tak menguasai medan dan jalan yang dilintasi terjal dan berbatu, beberapa pengendara sampai harus dibantu agar tetap bisa melintas," kata Kapolsek Nagrak Inspektur Polisi Saru Teguh Putra Hidayat kepada awak media, Selasa siang.

Baca Juga: Erik ten Hag Pastikan Raphael Varane Ikut Serta dalam Derby Manchester di Final Piala FA

Masih kata Teguh, selain kondisi jalan yang sempit, kondisi jalan pun curam serta melewati jalur hutan hingga sangat membahayakan pengendara untuk melintasi jalur alternatif Cihanjawar tersebut. 

Beberapa petugas polisi dibantu warga terlihat membantu mobil yang mengalami kesulitan menanjak di jalan bebatuan yang terjal. Teguh menyebut jalur alternatif Cihanjawar ini memang sering digunakan oleh pengendara untuk memangkas perjalanan dari Sukabumi menuju Bogor.

“Namun kondisi jalannya yang berada di tengah hutan sering terjadi aksi kriminalitas dan rawan kecelakaan, sehingga tidak direkomendasikan untuk dilintasi. Disarankan masuk ke jalan utama yang lebih memadai aksesnya. Kami mencatat sudah hampir satu mingguan banyak kendaraan lewat sini, maka dari itu kita posisikan anggota disini untuk berjaga agar tidak terjadi tindak kriminalitas, serta memberi imbauan untuk tetap menjaga keselamatan saat berkendara," kata Teguh.

Baca Juga: Rusia Diklaim Sengaja Serang Warga Sipil, Beruang Merah Membantah

Sementara itu, Asep Danu (43) salah seorang pemudik asal Bogor yang akan pulang dari Sukabumi bersama keluarganya mengaku enggan terjebak kemacetan panjang, seperti saat dirinya berangkat ke Sukabumi beberapa hari lalu. Alhasil Danu tetap memilih jalan tikus meski dirasa berbahaya. Ia mengakalinya dengan memilih waktu di siang hari dengan kondisi cuaca cerah agar tetap aman saat melintas.

"Kemarin waktu berangkat mudik, tiga jam berhenti, mobil tidak bisa gerak. Akhirnya saya pilih cari jalan alternatif. Terpaksa. Daripada terjebak macet tidak bisa gerak seperti kemarin. Katanya memang jalannya rawan, tapi kalau lewat siang hari sepertinya masih aman. Hanya saja memang jalannya terjal dan berbatu. Ini mah sekadar aspirasi saja dari masyarakat biasa, seandainya jalan alternatif ini dicor pasti lebih enak lewat sini,” kata Danu.***

Sentimen: negatif (88.9%)