Sentimen
Positif (49%)
24 Apr 2023 : 19.46
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Gunung, Jati, Cirebon, Madinah, Kudus, Bangkalan, Jeddah, Purwakarta

10 Fakta Syekh Nawawi Al Bantani, Pemimpin Ulama Mekkah dan Madinah Asal Banten

24 Apr 2023 : 19.46 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

10 Fakta Syekh Nawawi Al Bantani, Pemimpin Ulama Mekkah dan Madinah Asal Banten

POJOKSATU.id — Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama asal Banten, Indonesia, yang dikenal sebagai pemimpin ulama Mekkah dan Madinah serta Jeddah atau Sayyid Ulama al-Hijaz.

Syekh Nawawi Al Bantani merupakan keturunan ke-12 dari Maulana Syarif Hidayatullah, Sunan Gunung Jati Cirebon.

Syekh Nawawi lahir pada 1813 di Kecamatan Tanara Banten. Dan meninggal pada tahun 1897 di Mekkah, Arab Saudi dan dimakamkan di Jannatul Mualla, Mekkah.

Saat Syekh Nawawi lahir, kesultanan Cirebon yang didirikan Sunan Gunung Jati pada tahun 1527 M sedang berada dalam periode terakhir, di ambang keruntuhan.


Raja saat itu, Sultan Rafiudin, dipaksa oleh Gubernur Raffles untuk menyerahkan tahta kekuasaan kepada Sultan Mahmud Syafiudin, dengan alasan tidak dapat mengamankan negara.

Berikut 10 fakta Syekh Nawawi Al Bantani asal Banten

Syekh Nawawi mulai belajar ilmu agama Islam sejak berusia lima tahun, langsung dari ayahnya.

Bersama-sama saudara kandungnya, Syekh Nawawi mempelajari tentang pengetahuan dasar bahasa Arab, fiqih, tauhid, al-Quran dan tafsir.

2. Pada usia delapan tahun, bersama adiknya bernama Tamim dan Ahmad, Syekh Nawawi berguru kepada KH Sahal, salah satu ulama terkenal di Banten saat itu.
Kemudian melanjutkan kegiatan menimba ilmu ke Raden H Yusuf di Purwakarta.

3. Pada usia 15 tahun, Syekh Nawawi berangkat pergi ke Arab Saudi. Di samping untuk melaksanakan ibadah haji, keberangkatan itu penting bagi Syekh Nawawi untuk menimba ilmu.

4. Syekh Nawawi lebih banyak dijuluki sebagai Sayyid Ulama al-Hijaz atau Pemimpin Ulama Hijaz. Tanah Hijaz ini dimaknai Mekkah, Madinah dan Jeddah.

Seperti ulama Al-Jawwi pada umumnya, masa-masa awal di Arab Saudi, dia belajar kepada ulama Al-Jawwi lainnya.

Karena telah mencapai posisi intelektual terkemuka di Timur Tengah, juga menjadi salah satu ulama paling penting yang berperan dalam proses transmisi Islam ke Nusantara.

Pengalaman belajar yang dimiliki cukup untuk menggambarkan bentuk pembelajaran Islam yang telah mapan dalam Al-Jawwi di Mekkah.

5. Dalam konteks keberadaan pesantren di Indonesia, Syekh Nawawi diakui sebagai salah satu arsitek pesantren, sekaligus namanya tercatat dalam genealogi intelektual tradisi pesantren.

6. Nama Syekh Nawawi tidak hanya terkenal di daerah Arab Saudi, tetapi juga di Syiria, Mesir, Turki dan Hindustan.

Penguasaan yang mendalam terhadap ilmu agama dan banyaknya kitab karyanya yang sampai sekarang masih menjadi rujukan di mayoritas pesantren di Indonesia, menjadikan nama Syekh Nawawi dijuluki sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia.

7. Dan juga satu-satunya ulama Indonesia yang namanya tercantum dalam literatur-literatur Arab yang sangat masyhur, antara lain dalam kamus Al-Munjid karya Louis Ma’luf yang terkenal itu.

8. Nama Syekh Nawawi sangat lekat di kalangan kiai dan santri di Indonesia, karena hampir semua kiai di Jawa dan Indonesia secara umum memiliki geneologi intelektual yang sama-sama bermula darinya.

9. Diantara muridnya yaitu; KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, Kiai Mahfudz Tremas, Kiai Asnawi Kudus, Kiai Ahmad Khatib al-Minangkabawi, dan Kiai Kholil Bangkalan, dan masih banyak yang lainnya.

10. Dari garis keturunan ayah, Syekh Nawawi berujung kepada Nabi Muhammad SAW melalui jalur Sultan Hasanudin bin Sunan Gunung Jati, sedangkan dari garis ibu sampai kepada Muhammad Singaraja. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (49.2%)