Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PLN
Kab/Kota: Boyolali
Tokoh Terkait
Nasib Batu Bara Kala PLTU Dipensiunkan, Buat Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Ambisi pemerintah dalam menggenjot transisi energi baru terbarukan (EBT) atau energi bersih harus dilakukan secara berkeadilan. Terutama, berkaitan dengan rencana untuk mempercepat pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden No.112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Listrik. Dengan demikian, kebijakan tersebut akan berdampak pada komoditas batu bara.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim & Investasi Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, dalam rangka mempensiunkan PLTU, berbagai skema telah dipersiapkan pemerintah untuk pemanfaatan batu bara.
"Mengenai batu bara sendiri bahwa PLN itu pengguna batu bara paling besar di domestik. Kalau kita lihat sebenarnya bahwa di Indonesia sendiri itu kita produsen batu bara terbesar di dunia dari sisi volume," ungkap dia dalam CNBC Indonesia G20 Forum, Senin (7/11/2022).
Adapun dari produksi batu bara di Tanah Air, menurut Rachmat hampir 75% hingga 85% komoditas batu bara diekspor. Sehingga ketika transisi energi sudah berjalan di Indonesia, pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi beremisi tidak lagi relevan. Namun demikian, lanjutnya, tentu batu bara tetap menjadi komoditas unggul, karena tetap memiliki pasar internasional. Terutama untuk produk-produk turunannya yang bisa menjadi bahan baku synthetic fuel dan sebagainya.
Pemerintah pun optimis melalui program gasifikasi batu bara menjadi metanol dan Dymethil Ether (DME) yang sudah mulai dilakukan beberapa perusahaan. DME bahkan diklaim bisa digunakan sebagai pengganti LPG.
Kemudian penggunaan teknologi hilirisasi likuefaksi batu bara akan menghasilkan produk berupa bensin dan solar, teknologi hilirisasi briket menghasilkan produk biomassa dan briket terkarbonisasi. Adapun teknologi cokes making menghasilkan produk batu bara untuk industri logam menghasilkan batu bara untuk kelistrikan dan industri.
Sedangkan teknologi lain bisa dilakukan terhadap komoditas ini adalah teknologi ekstraksi batu bara yang menghasilkan produk hilirisasi berupa material maju, logam tanah jarang, asam humat, dan asam fulvat. Lalu ada teknologi fasilitas pencampuran yang menghasilkan produk kelistrikan dan penerapan batu bara bersih pada pembangkit. Seerta teknologi CCS/CCUS yang akan menghasilkan produk hilirisasi yang bisa menurunkan emisi gas CO2.
"Tapi pada prinsipnya ini kita selalu harus lihat perkembangan teknologi. Karena kuncinya adalah emisi, bahkan misalnya ke depan kalau kita bisa menciptakan teknologi carbon capture, sehingga kita tetap bisa menggunakan fossil fuel, karbonnya bisa kita tangkap dan kita bisa tanpa harus diberikan ke atmosfer," pungkas Rachmat.
[-]
-
Pertamina Dorong Petani Boyolali Kembangkan EBT Biogas(bul/bul)
Sentimen: positif (99.8%)