Korban Konflik Sudan Bertambah meski Gencatan Senjata, 413 Orang Tewas 3.500 Luka
iNews.id Jenis Media: Nasional
JENEWA, iNews.id - Korban tewas akibat pertempuran antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 413 orang hingga Jumat (21/4/2023). Pertempuran bahkan masih berlangsung meski kedua pihak menyepakati gencatan senjata mulai Jumat pagi.
Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris, dalam pengarahan di Markas PBB Jenewa, Swiss, mengatakan korban luka mencapai lebih dari 3.500 orang.
Bentrokan kedua pihak bertujuan merebut kekuasaan berlangsung sejak Sabtu (15/4/2023) atau sudah berlangsung enam hari.
Pusat pertikiaian berada di Ibu Kota Khartoum dan sekitarnya. Kedua pihak berupaya menguasai obyek vital seperti bandara hingga istana kepresidenan.
Pasukan pemerintah menuduh RSF memberontak dan melancarkan serangan udara ke pangkalan mereka. Namun RSF membantah, termasuk soal tuduhan kudeta.
Paramiliter menyetujui gencatan senjata selama 72 jam yang disepakati terkait Idul Fitri 1444 H. Rakyat Sudan merayakan Idul Fitri pada hari ini.
"Gencatan senjata bertepatan dengan Idul Fitri yang diberkahi, untuk membuka koridor kemanusiaan una mengevakuasi warga dan memberi mereka kesempatan untuk bertemu keluarga," bunyi pernyataan RSF.
Suara tembakan senjata terdengar saat tentara pemerintah memasuki kota. Warga mengatakan, tentara pemerintah dikerahkan dengan berjalan kaki ke beberapa lingkungan.
Warga di Bahri, kota di pinggiran Sungai Nil, mengatakan tentara pemerintah dikerahkan dalam jumlah besar. Mereka mendengar suara tembakan akibat pertempuran antara RSF dan tentara pemerintah.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: negatif (99.2%)