Malang(beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Listianto Dardak melihat langsung pelayanan 30 korban yang di rawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Puluhan suporter itu menjadi korban gas air mata hingga terinjak-injak dalam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

“Kami diutus ke Malang untuk beberapa tugas salah satunya memberikan dukungan moril kepada tim yang bekerja keras di RS ini, untuk menyembuhkan saudara kita,” kata Emil, Selasa (4/10/2022).

“Tentunya kita percaya tenaga medislah yang punya profesionalisme. Namun kami hadir untuk memastikan bahwa ada tidaknya kendala dalam penanganan pasien,” imbuhnya.

Emil mengatakan sejauh ini tidak ada kendala dalam penanganan pasien. Dia juga membantah jika ada pasien yang pulang dalam kondisi tidak stabil. Pasien yang memutuskan pulang semuanya atas keinginan keluarga.

“Kami mendapatkan paparan dari masing-masing dokter spesialis. Termasuk yang di ICU, begitu juga yang sudah pulang, kami pastikan apakah betul-betul stabil, dan apakah betul keinginan keluarga, dan dikonfirmasi betul. Jadi tidak ada yang pulang, dengan kondisi tidak stabil,” ujar Emil.

Emil menuturkan, bahwa 30 pasien yang masih dirawat di RSSA ada yang dirujuk setelah peristiwa tragedi Kanjuruhan. Beberapa pasien dirujuk saat mereka sudah berada di rumah. Karena ada keluhan suporter yang sakit itu akhirnya dirujuk ke RSSA.

“Kami pastikan dilayani dengan baik tanpa hambatan apapun. Bagi masyarakat yang ada di Kanjuruhan dan mengalami keluhan, jangan sungkan-sungkan berkonsultasi ke Faskes terdekat. Karena memang pemerintah menegaskan khusus untuk pengobatan ini tidak ada kendala biaya bagi korban,” tandas Emil. [luc/suf]