Jakarta, CNBC Indonesia - Selandia Baru dan Kanada panas. Kedua negara bersitegang dalam sengketa perdagangan susu.

Menteri Perdagangan Selandia Baru Damien O'Connor mengatakan Kanada "tidak memenuhi" janji. Ini berdasarkan pada The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) 2018 yang mengizinkan produk susu Negeri Kiwi bebas masuk ke negara Amerika Utara itu.

"Ini berdampak pada eksportir Selandia Baru, yang tetap secara efektif terkunci dari pasar Kanada," kata O'Connor dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Senin (7/11/2022).

-

-

"Selandia Baru telah membuat keputusan untuk meminta pembentukan panel untuk mendengar dan memutuskan perselisihan tersebut," tambahnya lagi.

Hal sama juga dikatakan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern. Ia mengungkapkan telah menghubungi langsung PM Kanada Justin Trudeau soal kemungkinan eskalasi perselisihan perdagangan kedua negara.

"Saya pikir tidak biasa, mengingat jumlah kontak (komunikasi) yang kami miliki agar saya tidak mengangkat masalah ini," ujarnya.

Menurutnya, hubungan dengan Kanada sudah di jalan buntu. Ardern menegaskan tidak melihat alasan untuk pejabatnya membuang waktu.

"Jika kita dapat berbicara terus terang sebagai pemimpin dan tahu bahwa kita berada di antara kita sendiri tidak akan dapat menyelesaikannya, sudah waktunya untuk meningkatkan. Itulah yang telah kita lakukan," jelas Ardern.

CPTPP dilakukan Kanada, Selandia Baru, dan sembilan negara di kawasan Asia-Pasifik. Yakni Australia, Brunei Darussalam, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Singapura dan Vietnam.

Akibat tindakan Kanada, Selandia Baru mengklaim hilangnya pasar susu senilai US$40 juta selama dua tahun. Ekspor susu global menyumbang US$10,96 miliar untuk ekonomi Selandia Baru pada tahun 2021 yang merupakan sekitar 23% dari total ekspor.

Belum ada tanggapan resmi dari perwakilan Kanada. Pejabat diplomatik di Wellington mengatakan tanggapan harus datang dari pusat.

[-]

-

Wuih! Meroket 81%, Impor Susu RI dari Selandia Baru
(sef/sef)