Sentimen
Negatif (100%)
21 Apr 2023 : 13.59
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Cimahi

Kasus: HAM, penembakan

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Atnike Nova Sigiro

Atnike Nova Sigiro

Philip Mark Mehrtens

Philip Mark Mehrtens

Komnas HAM Desak KKB Serahkan Pilot Susi Air, WNA Tak Terkait Konflik Papua

21 Apr 2023 : 13.59 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Komnas HAM Desak KKB Serahkan Pilot Susi Air, WNA Tak Terkait Konflik Papua

PIKIRAN RAKYAT - Aksi penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan masih terjadi selama beberapa bulan terakhir di Papua. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera mengeluarkan pesan peringatan untuk mereka yang berlindung dalam kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro meminta KKB segera melepaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera selama lebih dari 60 hari itu.

Komnas HAM menegaskan bahwa posisi pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu tidak terkait dengan masalah Papua.

"(Kami) mendesak TPNPB-OPM segera melepaskan Philip Mehrtens selaku warga negara asing yang tidak terkait dengan persoalan Papua," ujar Atnike dalam pernyataan di Jakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 20 April 2023.

Baca Juga: Penetapan Lebaran 2023 di Berbagai Belahan Dunia: Arab Saudi Cs hingga Amerika Serikat

Lebih lanjut, Komnas HAM menyatakan dukungan pada pemerintah yang terus berupaya melakukan penyelamatan pilot Susi Air itu, terutama sejumlah prinsip keamanan yang terus ditegakkan, seperti kehati-hatian, praduga dalam situasi, dan proporsionalitas.

"Mendorong adanya penegakan hukum terhadap semua pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai tindak kekerasan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip HAM," ujarnya.

Dalam momen itu, Komnas HAM juga menyampaikan ucapan duka cita mendalam kepada empat anggota TNI yang gugur dalam tugas.

"Turut berduka cita atas korban jiwa dan luka dari anggota TNI, khususnya prajurit TNI Satgas Yonif R 321/GT Pratu Miftahul Arifin," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: TNI dan Warga Sipil jadi Korban KKB Papua, DPR: Pemerintah Masih Setengah Hati

Tak lupa, Komnas HAM mengingatkan pentingnya sikap menahan diri atas situasi memanas di Papua, sehingga takkan tercipta potensi eskalasi konflik.

Diketahui, pasukan TNI dari Satgas Yonif R 321/GT Galuh Taruna menghadapi serangan KKB lantaran terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak 7 Februari 2023.

Saat itu, tercatat awal hanya satu prajurit yang terkonfirmasi gugur, yaitu Pratu Arifin. Dia dipastikan meninggal dunia karena terperosok ke jurang sedalam 15 meter.

Meski begitu, jasad Pratu Arifin tidak langsung dievakuasi karena kondisi medan yang sulit dan cuaca buruk.

Baca Juga: Update Kondisi Terkini Pemotor yang Dipukul hingga Kejang di Cimahi

Seiring terjadinya proses evakuasi, pasukan gabungan malah menemukan tiga prajurit lainnya yang juga gugur dalam operasi itu.

Sebelumnya, sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan KKB telah banyak meresahkan masyarakat setempat, terutama dalam sebulan terakhir.

Tercatat dalam sebulan terakhir, KKB melakukan penyerangan secara acak, mulai dari pilot Susi Air, beberapa pesawat yang hendak lepas landas, pembakaran dua gedung sekolah, penembakan terhadap tukang ojek bernama Irwan, dan penyerangan di depan masjid yang menyelenggarakan shalat tarawih.***

Sentimen: negatif (100%)