Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Listrik Negara (PLN) diketahui mengalokasikan dana investasi sebanyak lebih dari Rp 80 Triliun per tahun untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik ramah lingkungan.

Direktur Perencanaan Korporat & Pengembang Bisnis PLN, Hartanto Wibowo mengatakan sebagian investasi tersebut digunakan untuk pembangkit yang diantaranya adalah pembangkit yang renewable.

"Transmisi yang akan kita bangun juga transmisi yang mengevakuasi daya dari pembangkit energi," ujarnya dalam Road to CNBC Award, Selasa (8/11/2022).

-

-

Selain itu, pihaknya juga tengah mengembangkan berbagai teknologi ramah lingkungan, contohnya seperti teknologi carbon capture hidrogen sebagai energi primer yang baru. Tidak hanya itu, PLN juga mengembangkan inovasi baru yang memungkinkan perusahaan listrik ini semakin ramah lingkungan.

Teknologi dan inovasi ini diakuinya dibangun bersama sama bukan hanya bersama institusi bisnis, namun juga institusi pendidikan, akademisi, riset, dan pengembangan.

"Sehingga PLN menjadi perusahaan yang leading sector di dalam pengembangan transisi energi di Indonesia," tambahnya.

Adapun investasi ini juga menjadi bentuk dukungan PLN untuk mendukung potensi ekonomi energi yang ramah lingkungan Indonesia yang membutuhkan dana investasi hingga Rp 8.000 triliun.

Hartanto mengakui, PLN memahami bahwa transisi energi adalah global issue, dan PLN tidak bisa bekerja sendirian, namun harus bersama-sama dengan stakeholder.

Untuk itu, PLN bersama strategic partner, institusi nasional, dan financial internasional membangun bersama sama untuk menciptakan peluang peluang bisnis opportunity di EBT.

"Salah satu tantangannya adalah bagaimana kita menyediakan pendanaan yang affordable sehingga kita juga membangun EBT dengan tarif yang terjaga ke-ekonomiannya," pungkas Hartanto.

-