Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNESA, Universitas Negeri Surabaya
Kab/Kota: Surabaya, Kemayoran
Tokoh Terkait
Derita Thrifting, Diminati Anak Muda, Dimusuhi Pemerintah
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA- Istilah Thrifting adalah kegiatan membeli produk bekas yang berkualitas dan masih layak pakai.
Orang-orang yang berbelanja di Thrift shop adalah mereka yang beruntung bisa mendapatkan barang bekas layak pakai tapi dengan harga yang sangat miring. Umumnya pembeli barang bekas ini adalah anak muda.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, aktivitas thrifting pakaian bekas impor dinilai memberikan berbagai dampak negatif. Dari masalah lingkungan sampai merugikan pendapatan negara.
Karena itu, Teten mengajak masyarakan untuk lebih mencintai, membeli, dan mengonsumsi produk lokal yang dihasilkan dari para pelaku bisnis dan UMKM Indonesia.
“Argumen kita untuk menolak masuknya pakaian bekas dan sepatu bekas impor untuk diperdagangkan sangat kuat, kita ingin melindungi produk dalam negeri terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), yang sekarang sudah banyak diproduksi oleh pelaku UMKM di tanah air,” ujar Teten.
Usai pemerintah melarang penjualan baju-baju Thrifting, kemudian polisi gencar melakukan razia pakaian bekas dimana-mana
Digerebek Polisi
Usai pemerintah melarang adanya Thrifting, Polda Metro Jaya kemudian membongkar praktik gelap thrifting atau penyelendupan pakaian bekas dengan omzet miliaran rupiah.
Kasus ini terkuak usai jajaran Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Subdit Indag menggerebek gudang penyimpanan pakaian bekas yang diduga hasil penyelundupan.
Sebanyak 535 balpres pakaian ditemukan dan disita petugas dengan muatan truk.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, praktik ilegal ini terbongkar setelah penangkapan seorang pelaku berinisial OW (24). OW dicokok di gudang pakaian bekas impor miliknya yang berada di kawasan Jalan Lapangan Pors, Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Bermula penangkapan OW di Kemayoran. Dari situ kami amankan 58 bal atau karung pakaian dan barang bekas,” ujar Auliansyah dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (24/3/2023).
Lantas Apakah Thrifting Mematikan UMKM ?
Guru besar bidang pendidikan kewirausahaan busana Universitas Negeri Surabaya Prof. Dr. Marniati menyatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang busana atau konfeksi akan mati jika thrifting dibiarkan dan bahkan menjadi tren seperti saat ini.
“Karena baju-baju bekas harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan baju-baju produk UMKM tersebut,” ujarnya.
Namun Marniati tidak mengelak kalau harga produk lokal lebih mahal bila dibandingkan dengan baju-baju impor.
Untuk diketahui, di Chile, sebanyak 59.000 ton sampah tekstil didatangkan ke negara Amerika Latin itu dari berbagai penjuru dunia.
Menurutnya, sampah-sampah itu menggunung karena mayoritas tidak dapat terserap pasar.
Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai impor pakaian bekas meroket 607,6 persen pada Januari-September 2022.
Tren ini sangat perlu diwaspadai pemerintah dan pelaku industri pakaian dalam negeri untuk menghindari peningkatan dampak negatif dari impor pakaian bekas.
Jadi, pilih belanja di Thrifting branded atau Lokal Guys ?
Sentimen: negatif (96.9%)