Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pacitan
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
Arifin
Gugur Dalam Tugas, Pratu Miftahul Arifin Tinggalkan Istri Dan Seorang Putri Berusia 18 Bulan
TVOneNews.com Jenis Media: News
Pacitan, tvOnenews.com - Suasana duka menyelimuti kediaman orang tua seorang prajurit TNI asal Pacitan Jawa Timur yang gugur dalam tugas di Papua. Berbagai persiapan bahkan dilakukan sambil menunggu kepulangan jenazah.
Salah satu prajurit TNI Satgas Yonif R 321/13/1 Galuh Taruna tersebut gugur setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Nduga, Papua, pada Sabtu (15/04).
Terlihat, sejumlah warga dan TNI dari Kodim 0801 Pacitan berdatangan di rumah duka yang terletak di Dusun Krajan Kidul, RT 04 RW 04 Desa Nanggungan, Kabupaten Pacitan untuk menyampaikan rasa bela sungkawa.
Berbagai persiapan bahkan terus dilakukan keluarga dan pihak keluarga masih menunggu kepastian kepulangan jenazah.
"Belum tahu. Kami belum menerima keterangan resmi. Jadi belum tahu jenazah datang kapan," kata Wakhidia Nur Azizah, istri Pratu Miftahul Arifin yang kesehariannya menjadi guru SD honorer.
Nur Azizah menambahkan selain kepulangan jenazah, hal yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah mewujudkan harapan masa depan untuk menjadikan Hala Mahdia Arifin (putrinya yang kini masih berusia 18 bulan) untuk menjadi penerus generasi TNI.
"Bagaimana kemudian hari saya dan anak tanpa almarhum. Saya masih belum tahu. Sedangkan jenazah suami saya informasinya belum bisa di evakuasi karena faktor cuaca," imbuhnya.
Komandan Distrik Militer 0801 Pacitan, Letkol Inf Roliyanto bersama istri dan sejumlah anggota TNI kodim saat melaksanakan takjiah memberikan motivasi buat keluarga. Harus sabar dan tabah menghadapi ujian ini semua. Sebagai keluarga TNI harus siap menghadapi apapun nantinya. Isak tangispun mendadak pecah pecah sesaat perwira ini menyampaikan duka yang mendalam dari segenap keluarga besar TNI.
"Kami berbela sungkawa atas meninggalnya Pratu Miftahul Arifin. Saya sangat sedih melihat anaknya yang maaih berusia 18 bulan itu. Semoga keluarga yang ditinggalkanya dapat sabar,tawakal menghadapi semua cobaan itu," jelasnya sambil menteskan air mata.
Perlu diketahui, bahwa Pratu Miftahul Arifin merupakan salah satu prajurit TNI yang tergabung dalam tim 3 badak 3 Satgas Yonif R 321/ CT/13/1 Kostrad.
Pratu Miftahul Atrifin gugur saat terjadi kontak tembak dengan gerombolan KST saat melaksanakan patroli pembersihan di dekat Pos Militer Mugi Kabupaten Nduga Papua Pegunungan. Jenazah Pratu Miftahul Arifin saat ini belum dapat dievakuasi karena faktor cuaca. (asw/chm)
Sentimen: negatif (99.1%)