POJOKSATU.id, JAKARTA — Mantan Juru Bicara (Jubir) Gus Dur Adhie M Massardi menyebut sejak awal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan proyek ngawur.

Proyek KCJB tengah menjadi sorotan publik lantaran Luhut Binsar Pandjaitan gagal melobi China untuk menurunkan bunga utang menjadi 2 persen.

Terlepas dari itu, KCJB dinilai mantan Jubir Gus Dur sebagai proyek yang ngawur sejak awal.

Adhie M Massardi yang juga Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini menilai ide pembangunan proyek kereta cepat tidak berdasar kepentingan mendesak warga.

Proyek ini sebatas mercusuar yang tanpa perhitungan alias ngawur.

“Sejak awal ini memang ide ngawur. Siapa dan untuk apa orang perlu secepat itu ke Bandung dan sebaliknya dari Bandung ke Jakarta,” tanyanya kepada redaksi, Minggu (16/4).

Menurutnya, keberadaan jalan tol sudah cukup bagi masyarakat untuk berpindah dari Jakarta ke Bandung.

Sementara mayoritas lalu lintas dari Jakarta ke Bandung dilakukan untuk wisata di hari libur.

“Nah, sialnya sudah tahu ngawur yang punya otoritas politik kok diam?” sambungnya.

China Minta Utang Dijamin APBN

Sebelumnya, Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap China meminta utang untuk membiayai bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung dijamin APBN.

Hal ini terungkap usai Luhut melakukan kunjungan kerja ke China beberapa waktu lalu.

Namun, pemerintah sendiri tidak ingin hal itu dilakukan. Luhut menyebutkan pemerintah akan mengarahkan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) untuk menjamin utang tersebut.

“Memang masih ada masalah psikologis ya, jadi mereka (China) maunya dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang,” kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Marves, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023) yang lalu.

“Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018,” katanya lagi.

Luhut dalam kunjungannya ke China melakukan negosiasi soal bunga pinjaman ke China Development Bank (CDB) untuk membiayai bengkak biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan dari awalnya tawaran bunga sekitar 4%, setelah negosiasi dilakukan China menurunkan bunga menjadi 3,4%. Pemerintahan Jokowi menginginkan bunga turun jadi 2%. (ikror/rmol/pojoksatu)