Sentimen
Negatif (99%)
17 Apr 2023 : 00.16
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Bupati Nonaktif Meranti M. Adil Ternyata Gadaikan Aset Negara, KPK Tak Mau Gegabah

17 Apr 2023 : 00.16 Views 14

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Bupati Nonaktif Meranti M. Adil Ternyata Gadaikan Aset Negara, KPK Tak Mau Gegabah

AKURAT.CO Bupati nonaktif Kepulauan Meranti Muhamaad Adil yang dahulu sempat vokal mengkritik Kementerian Keuangan dengan sebutan iblis kedapatan menggadaikan beberapa aset negara yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

Tak ayal, Muhammad Adil merogoh kocek senilai Rp100 miliar berupa pinjaman bank usai menggadaikan kantor bupatti Meranti dan mes dinas PUPR Meranti.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau gegabah menyimpulkan ada tidaknya tindak pidana dari langkah Adil itu.

baca juga:

"Kami tidak akan gegabah untuk mengatakan ini salah atau tidak dulu," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023) dini hari.

Lembaga antirasuah akan menelisik lebih jauh mengenai skema kredit dari upaya gadai tersebut.

"Kami nanti akan mentelisik lebih lanjut akan mengkaji, apakah mungkin sebuah kantor yang merupakan aset dari negara itu dianjunkan kepada bank untuk sebuah kredit," jelas Ghufron.

Diketahui, kantor Pemkab Kepulauan Meranti kini berstatus gadai ke Bank Riau Kepri (BRK) Syariah dan kini telah dicairkan sebesar Rp59 miliar alias 59 persen dari keseluruhan dana yang diajukan oleh Adil.

Tak hanya kantor Pemkab, Adil juga nekat menggadaikan mes dinas PUPR Meranti yang merupakan aset milik negara. Asmar dan pihaknya kini juga harus mengangsur gadai mes dinas tersebut meski dirinya mengaku Pemkab Meranti memiliki keuangan yang minim.

Jejak jahat Muhammad Adil

Adil diduga menerima setoran dari para kepala SKPD berupa uang yang diambil dari pemotongan uang persediaan (UP) dan ganti uang persediaan (GU).

Adil kemudian membuat seolah-olah para kepala SKPD berutang kepadanya dan memotong UP dan dan GU sebesar 5-10 persen untuk tiap SKPD yang dimintai setoran.

Adil memercayai Kepala BPKAD Kepulauan Meranti Fitria Nengsih yang menjadi perantara uang 'panas' tersebut. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap alasan di balik tindakan Adil. Diduga bahwa Adil menggunakan uang tersebut untuk memuluskan safari politiknya kala ia maju di Pemilihan Gubernur Riau 2024 mendatang.

Tak berhenti di situ, Adil juga menerima gratifikasi Rp1,4 miliar dari PT Tanur Muthmainnah (TM), perusahaan travel perjalanan umrah pada Desember 2022 lalu.[]

Sentimen: negatif (99.8%)