JABAR EKSPRES – UMKM merupakan salah tulang punggung perekonomian Indonesia. Pada tahun 2022, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60,5% serta menyediakan lapangan kerja bagi 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Berdasarkan data BPS, jumlah pasar di Indonesia mencapai lebih dari 16 ribu, namun baru sekitar 475 pasar di antaranya yang melakukan transformasi digital.

Sebagai startup rural commerce, Aplikasi Dagangan turut serta dalam membantu mengatasi tantangan kesenjangan infrastruktur digital yang memang masih belum merata secara geografis dan berpusat di kota-kota besar dengan memberdayakan lebih banyak pedagang pasar, pemilik warung, dan pelaku UMKM terutama di area tier 3 dan 4 Indonesia.

BACA JUGA: Kabar Baik! Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum Gelar Operasi Pasar di Pasar Sehat Soreang, Stabilkan Harga Jelang Lebaran 2023

Hal ini tentunya sejalan dengan program UMKM Go Digital dari Kementerian Perdagangan yang mendorong pelaku UMKM termasuk pedagang pasar dan pemilik warung untuk bertransformasi secara digital.

Tujuannya adalah demi meningkatkan taraf ekonomi pedagang serta pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan dalam grebek pasar yang dilakukan bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Pemerintah Daerah serta Aplikasi Dagangan ini terlihat sangat stabil.

“Tadi kami sama wagub sekda kadis juga dari dagangan melihat langsung di Pasar soreang alhamdulillah harga relatif justru turun,” ujar Jerry saat ditemui dalam agenda Grebeg Pasar di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu, 15 April 2023.

Jerry menjelaskan jika semua harga baik itu telur, minyak, bawang putih dan bawang merah sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).