Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Hewan: Ayam
Harga Pakan Ayam Selangit, KPPU Selidiki Potensi Kartel di Sumatra Utara
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Medan, Sumatra Utara sedang menyelidiki temuan potensi kartel pada bisnis pakan ayam. Kepala KPPU Medan, Ridho Pamungkas mengatakan bahwa indikasi kartel tercium lantaran tingginya harga pakan ayam ternak, bahkan ketika harga jagung sedang turun.
“Kami sedang menyelidiki soal kartel pakan ternaknya,” kata Ridho pada Selasa, 11 April 2023 dikutip dari Antara.
Dari penjelasan KPPU, kenaikan harga pakan ayam ternak terjadi hampir bersamaan. Sehingga dicurigai bahwa ada kesepakatan di antara produsen. Di samping itu, jika ada kenaikan harga, para produsen langsung menyurati para penyuplai dan distributor.
Selama ini di Sumatra Utara hanya ada dua pemain besar pada industri pakan dan budidaya ayam. Oleh karena itu, KPPU menilai potensi permainan harga menjadi lebih besar. Pihak-pihak yang diyakini terlibat dalam bisnis kartel sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca Juga: Jepang Krisis Lahan untuk Kuburkan Bangkai Ayam yang Terpapar Flu Burung
“Kami sudah mengundang produsen, peternak inti, peternak mitra, dan berikutnya kami menjadwalkan pertemuan dengan pihak bakul atau agen. Kami ingin mengetahui apakah agen ini diatur oleh perusahaan,” ujar Ridho menjelaskan.
Menurut Ridho, indikasi kartel dapat dilihat dari perbedaan harga di level produsen dan konsumen. Jika rentang harga terlalu jauh, maka untung akan makin besar, sehingga bisa jadi ada permainan harga. Praktik kartel makin potensial dalam kondisi inflasi, saat permintaan tinggi tidak dibarengi dengan pasokan memadai.
“Kami akan mengecek apakah masalahnya ada di produsen, transportasi, atau bermasalah di pedagang besarnya,” ujar kepala KPPU tersebut.
Peternak Ayam Mandiri di Sumatra Utara Hampir Tak TersisaSelain mengungkap penyelidikan kartel pada bisnis pakan ayam, KPPU juga menyoroti peternak ayam mandiri di Sumatra Utara yang hampir tak tersisa. Profesi ini disebut sepi peminat karena tak ada jaminan akan adanya pembeli dan stabilitas harga.
Baca Juga: Terbang ke Polda Sumut, Baim Wong Temui Penipu Modus Giveaway yang Catut Namanya
“Untuk peternak mandiri, hampir 100 persen hilang dari Sumut. Kami hampir tidak menemukan lagi peternak mandiri di sini,” kata Ridho.
Para peternak ayam mandiri kini banyak digantikan oleh peternak mitra. Peternak mitra adalah rekanan dari perusahaan besar yang memberikan jaminan pembeli, pasokan, dan harga.
Kendati dijamin perusahaan besar, peternak mitra juga berpotensi mematikan UMKM karena metode kendang yang digunakan bermodal besar. Sehingga mitra-mitra kecil seperti UMKM tidak akan mampu bersaing.
Ridho mengkhawatirkan jika ketiadaan peternak ayam mandiri dan matinya mitra kecil akan membuat bisnis peternakan ayam dimonopoli pemain-pemain besar.
“Kalau jumlah pemainnya sedikit, mereka bisa mengatur harga dan itu berpotensi kartel,” kata Ridho menyimpulkan.***
Sentimen: positif (57.1%)