BEIJING, iNews.id - China membantah akan memberlakukan zona larangan terbang di laut utara Taiwan pada Minggu (16/4/2023). Bahkan informasi sebelumnya menyebutkan, larangan terbang diberlakukan 3 hari, yakni sampai 18 April 2023.

Taiwan menyebut China akan melarang kapal dan pesawat melintas di zona tersebut pada Minggu terkait potensi jatuhnya puing-puing satelit.

Kementerian Perhubungan Taiwan menyatakan, China awalnya memberi tahu kepada pihaknya akan memberlakukan zona larangan terbang dari 16 sampai 18 April. Namun diubah menjadi hanya 27 menit pada Minggu pagi setelah mendapat protes.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin membantah klaim Taiwan tersebut.

"Saya perhatikan ada laporan sebelumnya yang tidak akurat, menunjukkan bahwa zona larangan terbang ditetapkan oleh pihak China. Otoritas terkait akan menerapkan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan penerbangan," kata Wang, dikutip dari Reuters, Jumat (14/4/2023).

Dia menambahkan, otoritas penerbangan sipil China akan memberikan peringatan maupun pemberitahuan terlebih dulu jika ada aktivitas luar angkasa.

Meski demikian Taiwan tetap mengeluarkan pengumuman kepada para pilot untuk Minggu pagi bahwa wilayah udara ditutup terkait aktivitas penerbangan luar angkasa. Area tersebut mencakup rute penerbangan sibuk antara Taiwan dan China serta Taiwan dan Korea Selatan.

Sebelumnya badan keselamatan maritim China menyatakan adanya potensi puing-puing roket jatuh di Laut China Timur pada 16 April antara pukul 09.00 hingga 15.00 waktu setempat sehingga melarang kapal melintas.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.