Sentimen
Negatif (100%)
15 Apr 2023 : 09.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Moskow

Partai Terkait

Alert! Ukraina Beri Syarat Damai ke Rusia, Perang Bakal Usai?

15 Apr 2023 : 16.26 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Alert! Ukraina Beri Syarat Damai ke Rusia, Perang Bakal Usai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina memberikan syarat-syarat damai ke Rusia. Setidaknya ada lima poin yang harus dipatuhi kedua negara.

Ini diungkap Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashcenko, dalam sebuah cuitan terbaru di Twitter, Selasa (8/11/2022). Menurutnya, itu sesuai dengan arahan Presiden Volodymyr Zelensky, Senin malam.

"Menurut Presiden Zelensky, syarat untuk negosiasi damai dengan Rusia adalah sebagai berikut," katanya.

-

-

"Satu, memulihkan integritas teritorial. Kedua, menghormati Statuta PBB. Ketiga, melunasi semua kerusakan yang disebabkan oleh perang," jelasnya.

"Keempat, menghukum setiap penjahat perang. Kelima, menjamin hal ini tidak akan terjadi lagi," tambahnya.

Syarat negosiasi damai juga dikatakan penasihat presiden, Mykhailo Podolyak. Menurutnya Ukraina tidak pernah menolak untuk bernegosiasi asal Rusia menarik seluruh pasukannya dari negara itu.

"Apakah Putin sudah siap?" tulis Podolyak mempertanyakan kesanggupan Rusia.

"Jelas tidak. Oleh karena itu, kami konstruktif dalam penilaian kami: kami akan berbicara dengan pemimpin berikutnya (Rusia) tambahnya.

Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan secara pribadi telah mendorong pemerintah Ukraina untuk memberi sinyal negosiasi dengan Rusia. Ini bukan untuk mencapai penyelesaian jangka pendek, tetapi sebagai langkah politik untuk mempertahankan dukungan Barat untuk upaya perang.

Hal ini dimuat pertama kali oleh media AS Washington Post. Jika Kyiv benar-benar tidak bernegosiasi, tulis media itu, maka fenomena 'kelelahan Ukraina' yang dialami AS dan sekutunya akan makin parah.

Sekutu AS semakin khawatir dengan dampak ekonomi dari perang yang berkepanjangan. Sayangnya belum ada komentar resmi dari AS.

"Kelelahan Ukraina adalah hal yang nyata bagi beberapa mitra kami," kata seorang pejabat AS kepada Washington Post, dikutip The Guardian.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia "terbuka untuk" negosiasi dengan Ukraina. Tetapi saat ini tidak tepat untuk pembicaraan tersebut.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa pihak Rusia tetap terbuka untuk mencapai tujuannya melalui negosiasi," kata Peskov.

"Kami juga berulang kali ... melihat bahwa tidak melihat peluang seperti itu (saat ini). Karena Kyiv berubah menjadi undang-undang (keputusan mereka), untuk tidak melanjutkan negosiasi apa pun." tambahnya.

Hal ini diyakini merujuk pada dekrit yang ditandatangani Zelensky awal Oktober. Ini menanggapi klaim Rusia yang menganeksasi empat wilayah Ukraina.

Prajurit Rusia Kalah Curhat di Surat

Di sisi lain, pasukan Rusia yang menyerang wilayah Ukraina mengakui bahwa mereka mengalami kekalahan besar. Hal ini terungkap dalam sebuah surat yang dikirimkan ke Gubernur wilayah Primorsky Krai, Rusia.

Dalam surat itu, pasukan Brigade ke-155 Marinir Armada Pasifik Rusia mengatakan mereka dilemparkan ke dalam pertempuran yang tidak dapat dipahami di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Mereka juga mengaku kekalahan, jauh lebih besar dibandingkan yang disampaikan Kremlin.

"Sebagai akibat dari serangan yang direncanakan ... oleh para komandan besar, kami kehilangan sekitar 300 orang, tewas dan terluka, dengan beberapa hilang dalam perang selama empat hari terakhir," kata surat itu yang dikutip CNN International Selasa.

"Kami kehilangan 50% peralatan kami. Itu brigade kami sendiri. Komando distrik ... menyembunyikan fakta-fakta ini dan mengubah statistik korban resmi karena takut dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.

Mereka juga bertanya pada Kozhemyako terkait sampai kapan mereka harus bertugas di wilayah yang cukup berbahaya itu. Menurut mereka perang hanya menguntungkan para jenderal dan pejabat karena memanipulasi data agar terlihat baik dan mendapat penghargaan.

"Sekali lagi kami dilemparkan ke dalam pertempuran yang tidak dapat dipahami oleh Jenderal Muradov (pemimpin perang di distrik Timur Rusia) ... sehingga Muradov bisa mendapatkan bonus untuk membuatnya terlihat baik di mata Gerasimov (Jenderal Rusia)," tambah surat itu.

"Berapa lama orang biasa-biasa saja ... akan dibiarkan terus merencanakan aksi militer yang hanya untuk 'menjaga penampilan dan mendapatkan penghargaan (para jenderal)' dengan mengorbankan nyawa begitu banyak orang?" bunyinya lagi.

Sementara itu, keterangan serupa juga didapatkan dari seorang Komandan tempur Brigade ke-155 Marinir Armada Pasifik Rusia yang merekam pernyataan yang dimuat dalam akun Telegram. Ia mengatakan kerugian yang dialami telah dilaporkan kepada kantor kejaksaan militer.

"Bagi kami, kehilangan apa pun di antara sesama sebangsa adalah kehilangan dan rasa sakit yang besar. Kami berduka untuk orang mati. Dan kami akan membantu keluarga dan yang terluka," ujarnya.

Pasukan Rusia yang diperintahkan maju ke Ukraina oleh Presiden Vladimir Putin Februari lalu sebelumnya memang disebut telah mengalami kekalahan. Ini utamanya di wilayah Lyman dimana pasukan Moskow dipukul mundur oleh militer Kyiv.

Ukraina sendiri mendapatkan kekuatan tambahan dari persenjataan yang didapatkan dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Salah satu rudal yang diberikan AS, HIMARS, bahkan disebut berhasil membantu Kyiv untuk merebut kembali wilayah di sekitar kota Kherson yang telah dikuasai Rusia.


[-]

-

Perang Minggir! Rusia-Ukraina "Damai" Mata-matai Negara NATO
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)