Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Bantaeng
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Lansia, Wajah Jemaah Haji Indonesia dalam Beberapa Tahun ke Depan
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Masa tunggu atau waiting list calon jemaah haji Indonesia mulai dari belasan tahun hingga puluhan tahun. Kuota yang terbatas menjadi penyebabnya. Sementara kesadaran berhaji masyarakat muncul di usia 40 tahun ke atas, saat mereka sudah mapan. Akibatnya, saat tiba waktu berhaji, para jemaah telah mencapai umur lanjut usia.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk menyelenggarakan pelayanan terhadap para jemaah lansia. Sebagai catatan, pada tahun 2023 ini total jumlah jemaah haji lansia Indonesia mencapai 67 ribu dari total 210 ribu jemaah Indonesia reguler dan khusus.
Berdasarkan laman resmi Kemenag, Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan menjadi daerah dengan masa tunggu paling lama di Indonesia, yakni 97 tahun. Sementara Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya menjadi daerah dengan masa tunggu tersingkat, yakni 12 tahun. Selain Maybrat, ada dua daerah lain yang memiliki masa tunggu haji di bawah 20 tahun, yakni Kabupaten Mahakam Ulu (18 tahun) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (19 tahun).
Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi menyebut, wajah jemaah haji Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan didominasi oleh para lansia.
"Hal ini disebabkan karena orientasi masyarakat untuk berhaji tidaklah menjadi skala prioritas dalam kehidupan masyarakat kita. Mereka mendaftarkan diri untuk haji pada saat ekonomi mereka telah mapan dan itu terjadi pada saat mereka berusia 40 sampai 50 tahun," kata Kahfi.
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4) malam.
"Artinya, ketika mereka menjadi jemaah, dengan masa tunggu 20 hingga 40 tahun, maka pada saat mereka melaksanakan haji jika umurnya panjang maka usia mereka sudah dalam kategori jemaah lansia banget," imbuh politisi Partai Amanat Nasional itu.
Kahfi menceritakan, saat melakukan kunjungan kerja ke Makassar beberapa waktu lalu, dia mendapatkan informasi ada 364 jemaah lansia dari Sulawesi Selatan. Yang terbanyak berasal dari Kabupaten Wajo dengan jumlah 104 orang.
"Dan ternyata, dari 104 orang itu ada dua orang usianya sudah 102 tahun," tuturnya.
DPR dan Kemenag, lanjut Kahfi, terus berupaya untuk memperjuangkan agar kuota haji Indonesia ditambah oleh pemerintah Arab Saudi. Tujuannya agar masa tunggu tidak terlalu lama. Selain itu, penyelenggara haji juga diminta membuat kebijakan-kebijakan yang memprioritaskan lansia.
Kahfi memuji upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terutama dengan tagline 'Haji Ramah Lansia' dalam pelaksanaan musim haji 2023. Termasuk membentuk layanan khusus lansia yang beranggotakan ratusan petugas yang dilatih khusus.
"Haji ramah lansia harus menjadi sikap untuk seluruh petugas haji dalam berbagai tingkatannya. Haji ramah lansia bukan hanya diperlukan untuk petugas haji pada divisi lansia, tetapi juga harus menjadi spirit dan fokus kerja bagi seluruh layanan divisi. Setiap pelayanan harus memprioritaskan pada orang tua dan jemaah lansia," kata Kahfi.
Khusus kepada seksi konsultasi dan bimbingan ibadah, Kahfi meminta agar para petugas membantu memberikan pemahaman dengan fikih-fikih terbaru untuk membantu ibadah yang memudahkan jemaah haji lansia.
Kahfi menjelaskan, yang dia maksud dengan fikih-fikih terbaru yang memudahkan itu adalah mengimbau kepada jemaah haji lansia yang sudah menunaikan rukun haji, setelah wukuf di Arafah tidak harus dipaksakan untuk menyelenggarakan jenis-jenis ibadah haji lainnya.
"Mungkin cukup dengan membayar dam (denda) dan sebagainya. Termasuk mungkin yang sudah menyelesaikan umrah wajibnya, diimbau untuk tidak usah memaksakan untuk menyelenggarakan umrah sunah lagi yang sangat melelahkan," ujarnya.
2 dari 2 halaman
Persiapkan Petugas Berketerampilan KhususDalam kesempatan sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menyebut, pelaksanaan musim haji tahun 2023 akan menghadapi tantangan cukup besar.
Sudah tiga tahun terakhir Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji dengan kuota normal. Saat pembatasan usia dicabut dan kuota kembali normal, jumlah lansia tahun ini mencapai 30 persen dari total 221.000 jemaah haji reguler dan non reguler.
"Kami harus menyiapkan petugas secara lebih matang dari segi wawasan mereka, keterampilannya, tenaganya, dedikasinya. Kita ingin melayani dengan baik," kata Hilman.
Meski jumlah jemaah lansia banyak, Kemenag, kata Hilman, berharap mereka bisa mandiri dalam melaksanakan ibadah. Petugas yang disiapkan akan membantu mereka-mereka yang mengalami keterbatasan.
"Perlu keterampilan khusus, perlu wawasan yang khusus tentang itu. Karena itulah 10 hari ini, Bimtek kita lakukan agar kesadaran muncul dari petugas tahun ini. Tidak ada yang berleha leha, tidak ada yang tenang-tenang kita ingat medannya berat, tantangannya berat," jelasnya.
Kepada pemimpin kelompok haji maupun pembimbing, Hilman mengingatkan agar memperhatikan kondisi para jemaah lansia.
"Misalnya orang sudah tahu keterbatasan fisik, karena usia, janganlah pembimbing mengajak jalan terus misalnya," tukasnya.
Jangan sampai, para jemaah lansia merasa ditinggalkan dan tidak diperhatikan saat mereka ingin melaksanakan berbagai rangkaian ibadah haji. [bal]
Baca juga:
Menag Gus Yaqut: Jangan Ada Petugas Haji Berurusan dengan Polisi Arab Saudi
Persiapan Haji Capai 80%, Jemaah Lunas Tunda 2020-2022 hanya Konfirmasi Pelunasan
Ini Titik-Titik Kritis Pelaksanaan Ibadah Haji 2023, Jemaah Jangan Memaksakan Diri
Pelunasan Biaya Haji Reguler Dibuka 11 April, Ini Besaran per Provinsi
Pertama Kali, Petugas Haji 2023 Laporkan Kinerja Harian Lewat Aplikasi
Ada Jemaah Haji Umur 105 Tahun, Kemenag Canangkan Haji 2023 Ramah Lansia
Sentimen: positif (98.4%)