Sentimen
Positif (88%)
14 Apr 2023 : 16.07
Informasi Tambahan

Event: open house

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Tangerang, bandung, Semarang, Surabaya, Bogor, Jabodetabek, Bekasi, Depok, Karawang

Kasus: Kemacetan

81 Juta Milenial Belum Punya Rumah, Jokowi Minta Lebih Banyak Hunian Vertikal

14 Apr 2023 : 16.07 Views 2

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

81 Juta Milenial Belum Punya Rumah, Jokowi Minta Lebih Banyak Hunian Vertikal

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan sebanyak 81 juta milenial belum memiliki rumah. Merespons hal itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar di daerah lebih banyak dibangun hunian vertikal di kawasan yang berorientasi transit (TOD).

TOD merupakan penggabungan area residensial dan komersial dalam satu area yang didesain untuk memaksimalkan akses ke transportasi publik seperti kereta rel listrik (KRL). Menurut presiden TOD bisa menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di perkotaan.

“Tidak hanya di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), tapi kota-kota lain, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar di semua kota yang sudah mulai macet segera bangun TOD yang ada,” ujar presiden seusai meresmikan Hunian Milenial Semesta Mahata Margonda di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4).

Baca juga: Presiden Perintahkan Bulog Turunkan Harga Beras di Depok

Jokowi menjelaskan hunian vertikal yang terintegrasi dengan transportasi dibutuhkan di kota-kota besar. Lokasinya, ujar presiden, memanfaatkan lahan di dekat dengan transportasi massa yang sudah tersedia seperti KRL, kereta api, atau moda raya terpadu (MRT). Pasalnya untuk menyediakan perumahan bagi milenial tidak mudah, membutuhkan pembebasan lahan.

“Transportasi massa yang sudah tersedia ini kan sudah ada. Ada KRL, ada kereta api, ada MRT itu dulu yang sudah siap, yang titik -titik TOD yang siap itu yang dibangun terlebih dahulu,” ucapnya.

“Mengikuti hunian yang ada di luar Jakarta dan membawa transportasinya ke sana, belum tentu mudah karena kita harus pembebasan. Yang paling sulit adalah pembebasan lahan. Ini kan lahannya sudah ada itu yang cepat segera dibangun dan paling penting masyarakat ada pilihan-pilihan yang di dekat kota ada, transportasi massa ada,” papar presiden.

Baca juga: Presiden Persilakan Pejabat Negara Gelar Open House

Ia meminta agar lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) di sekitar stasiun kereta atau KRL agar bisa dimanfaakan untuk pembangunan hunian vertikal.

“Sehingga kekurangan hunian baik milenial maupun masyarakat itu bisa tersedia dengan baik dan yang paling penting, cepat bisa menjangkau ke semua titik yang diinginkan,” terang Jokowi.

Presiden mengapresiasi pembangunan Hunian untuk Milenial Semesta Mahata Margonda di Depok yang dekat dengan jalur kereta rel listrik (KRL), kampus Universitas Indonesia serta rumah sakit (RS).

“Seperti yang di sini. Mau kuliah dekat, ke RS dekat, mau ke tengah kota tinggal masuk ke KRL langsung sudah 10-15 menit sampai. Hunian yng terintegrasi dengan transportasi massa itu yang diperlukan. Tidak semua orang pakai mobil, semuanya beli mobil, sehingga macet di mana-mana. Saya kira jangka panjang ini contoh yang baik,” paparnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan Hunian Milenial Semesta Mahata Margonda di Depok merupakan kerja sama antara Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, dan Perumahan Nasional (Perumnas), PT. Adi Karya serta PT. KAI yang memiliki lahan.

Erick menyebut ada 7 lokasi hunian serupa antara lain di Depok, Bogor, Jakarta, Tangerang, dan Karawang. Adapun total pendanaan untuk hunian milenial tersebut sebesar Rp5 triliun untuk 8.348 unit.

“Tingkat kelakuannya di atas 65%, 41% adalah milenial,” ucapnya.

(Z-9)

Sentimen: positif (88.6%)