Sentimen
Negatif (97%)
14 Apr 2023 : 02.45
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pelni

Kab/Kota: Jepara

Tokoh Terkait

Kesaksian Warga Karimunjawa Diterjang Cuaca Buruk: Sembako Kian Langka

14 Apr 2023 : 02.45 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Kesaksian Warga Karimunjawa Diterjang Cuaca Buruk: Sembako Kian Langka
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengeluhkan kebutuhan bahan pokok atau sembako dan energi di kawasan itu mulai langka imbas cuaca buruk.

Salah satu warga Karimunjawa, Muslikin mengatakan kapal-kapal yang biasa mengangkut bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) tak ada yang bersandar karena cuaca buruk sejak Jumat (23/12) lalu.

Ia juga memastikan belum ada bantuan logistik sama sekali yang datang ke pulau tersebut.

-

-

"Kapal enggak bisa masuk karena cuaca buruk. Semenjak angin sejak empat sampai lima harian sejak Jumat sampai sekarang," kata Muslikin kepada CNNIndonesia.com, Senin.

Muslikin mengatakan warga di Pulau Karimunjawa mulai mengalami kelangkaan bahan pokok berupa beras, lauk pauk hingga bensin. Kondisi itu dialami secara merata oleh seluruh warga Pulau Karimunjawa.

Menurut Muslikin hasil laut berupa ikan yang biasa berlimpah juga sulit didapatkan. Sebab, warga Karimunjawa yang kebanyakan nelayan juga takut melaut lantaran cuaca sangat ekstrem belakangan ini.

"Wong di Karimunjawa enggak ada petani. Adanya nelayan, kalau cuaca gini susah, enggak bisa melaut," tambahnya.

"Wong punyanya itu pokoknya di awet-awet [untuk makan]. Jaga-jaga karena cuaca buruk kayak gini. Sambil nunggu kapal datang," tambahnya.

Senada, warga Karimunjawa lainnya Robet mengatakan kawasan itu kerap dilanda hujan disertai badai terjadi setiap hari selama berjam-jam.

Ia merinci kelangkaan BBM dan bahan pokok sudah terjadi sejak empat hari lalu. Normalnya, kapal yang mengirimkan BBM ke kepulauan tersebut bersandar tiga sampai dua kali dalam sehari.

Namun sejak empat hari belakangan ini tak tampak lagi kapal pengangkut BBM bersandar imbas cuaca buruk.

"Itu biasanya ya tiga kali sehari. Kadang dua hari sekali. Kapal-kapal warga yang biasa membawa stok bahan pokok dari Jepara ke sini juga pada takut pada mau nyeberang. Cari cuaca yang mendukung sedikit," kaya Robet.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu juga mengeluhkan harga BBM mulai naik di kawasan itu lantaran stok menipis. Harga Pertalite, kata dia, yang biasa dijual sebesar Rp10 ribu per liter, kini mengalami kenaikan hingga Rp15 ribu.

"Itu juga jarang yang jual. BBM saya saja juga kedap kedip. Jadi tambah mahal karena nyarinya susah," kata dia.

Tak hanya bensin, mengungkapkan kondisi bahan pokok seperti beras, sayur mayur hingga ikan mulai menipis. Padahal, tiap hari mereka harus memakannya demi menyambung hidup.

Kondisi itu membuat Robet mengirit untuk makan agar istri dan anaknya masih bisa tercukupi.

"Karena sayur mayur disini dari Jawa semua kan. Lauk pauknya juga. Kalau lama kelamaan kan bisa habis juga. Kita juga makan terbatas. Sekarang saya makan sekali satu kali," kata dia.

Robet lantas berharap pemerintah bisa mengupayakan langkah cepat agar kelangkaan bahan pokok dan energi di tengah masyarakat Karimunjawa tak berlarut-larut di tengah cuaca buruk.

Sebelumnya, ratusan wisatawan juga terjebak di Karimunjawa imbas cuaca ekstrem yang membuat gelombang tinggi di perairan Karimunjawa. Rencananya KM Kelimutu yang ditugaskan PT Pelni untuk menjemput 329 wisatawan yang terjebak itu baru akan tiba di di Pulau Karimunjawa, Selasa (27/12) esok pukul 17.00 WIB.

(rzr/isn)

[-]

Sentimen: negatif (97%)