Sentimen
Positif (98%)
14 Apr 2023 : 00.40

Koalisi Besar Belum Bahas Dukungan Capres

14 Apr 2023 : 00.40 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Koalisi Besar Belum Bahas Dukungan Capres

AKURAT.CO Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), tidak mau wacana membentuk koalisi besar ditarik pada penentuan kandidat capres yang berasal dari figur partai lain.

Menteri Perdagangan itu menilai koalisi besar masih sebatas penjajakan awal yang dilakukan oleh para ketum partai membangun komunikasi politik.

Menurut Zulhas, penjajakan yang dilakukan sekarang ini berfokus pada membangun pondasi yang kokoh pada 2024 mendatang. Penjajakan yang dilakukan oleh lima partai pendukung pemerintah sejauh ini masih pada tahapan awal, belum mencapai progres menetapkan kandidat capres.

baca juga:

"Belum dukung mendukung. Yang ada sekarang ini adalah komunikasi politik," katanya selepas menerima kunjungan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, di DPP PAN, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Zulhas meyakini upaya membangun koalisi besar penting selama dibangun berbasis kepentingan bangsa. Maka komunikasi politik yang dilakukan para ketum dibangun dalam kerangka tersebut.

"Paling tidak separuh persoalan bisa selesai kalau para ketua umum partai bertemu," ujarnya yang turut menyebut agenda pertemuan para ketum membuat tenang masyarakat.

Zulhas mengadakan pertemuan tertutup dengan Yusril selama satu jam sejak sekitar pukul 20.00 WIB. Keduanya mengaku membicarakan banyak hal termasuk politik.

Yusril menilai PBB dan PAN sudah sering bekerja sama. Kedua partai ingin melanjutkan kerja sama politik ke tingkat nasional. Apalagi PBB juga ingin menembus parlemen.

Kendati demikian, Yusril tidak menjawab tegas apakah PBB tertarik masuk dalam koalisi besar yang sedang dijajaki PAN bersama Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia memandang baik terbentuknya koalisi besar asalkan tidak membawa implikasi Pemilu 2024 hanya melahirkan satu pasangan capres saja.

"Jangan sampai hanya muncul satu pasangan calon karena itu masalah bagi konstitusi kita. Kalau bisa ada dua atau tiga pasangan calon," jelasnya.

Sentimen: positif (98.4%)