Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Ketua MPR Minta Pemilu 2024 Dipikir Lagi, Warganet: Serakah Menikmati Kue Kekuasaan!
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet tengah disorot usai meminta pelaksanan Pemilu 2024 perlu dipikirkan kembali. Menurutnya, agenda besar itu mempunyai banyak potensi. Pernyataan ini disampaikan dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).
"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu penyelenggaraan Pemilu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," ujar Bamsoet.
Pertimbangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 menurutnya juga perlu dilihat dari kondisi Indonesia saat ini. Bamsoet menilai negara ini masih dalam masa-masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Ditambah membutuhkan adaptasi terhadap beberapa ancaman global.
"Ini (Pemilu 2024) juga harus dihitung betul. Apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini dan antisipasi serta adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam, dan seterusnya," ucapnya.
Baca Juga: Cari Pendamping Anies Baswedan, NasDem Sebut Menkopolhukam Masuk dalam Radar
Pernyataannya tersebut kemudian disorot hingga masuk jajaran trending topic Twitter. Bamsoet juga menerima kritikan dari warganet. Kebanyakan mereka menilai permintaan menunda Pemilu 2024 itu kurang masuk akal dan merasa ada unsur keserakahan.
Kritikan para warganet itu membalas cuitan anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, yang mengomentari pernyataan Bamsoet terkait penundaan Pemilu 2024. Dalam unggahannya melalui akun @BennyHarmanID, ia menilai tidak ada alasan penundaan selain ingin terus berkuasa. Hal ini disetujui warganet.
"Jika Pemilu ditunda, DPR, DPD dan Presiden atau Wapres tidak punya legitimasi lagi. TNI atau POLRI jangan mau diperalat untuk mengamankan presiden yang tidak punya legitimasi rakyat. Tidak ada dasar dan alasan menunda Pemilu selain untuk tetap berkuasa. Kudeta konstitusi sangat danger. #RakyatMonitor," tulis Benny dengan melampirkan foto link berita yang berisi permintaan Bamsoet tersebut.
"Yang ingin menunda Pemilu hanya orang-orang yang takut kehilangan kekuasaan. Mungkin karena tak yakin akan terpilih lagi dalam Pemilu, punya kasus hukum, tak punya calon unggulan untuk menang Pilpres, atau memang cuma serakah dan rakus menikmati kue kekuasaan," tulis seorang warganet.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut PSI akan Jadi Sister Party Partai Golkar
"Berarti waktu mutusin doeloe, belum dipikir secara matang ya Mas Bamsoet. Amat disayangkan ya. Udah mau dekat-dekat, baru ada wacana mau ditunda. Terus piye 'keabsahannya, apa mau dikeluarkan UU-nya. Ribet, ribetnya dibikin sendirian," tulis yang lainnya.
"Emang ba*****n ini yang pada pengen 3 periode. Ketagihan dan keenakan punya kekuasaan, gak rela kehilangan, menuruti nafsu. Orang kagak ngerti agama, kurang berpendidikan, kurang membaca ya gitu, genggam erat dunia di hati nya," amuk salah satu warganet.
"Kalau pun pemilu ditunda kenapa dia masih merasa sebagai Ketua MPR? Terus apa dasarnya Jokowi tetap sebagai Presiden, berarti presiden tetap harus diganti sesuai aturan hukum, bukan hanya karena ditunda terus kalian merasa berhak duduk disitu," komentar warganet.
Adapun sebelumnya, Bamsoet sempat menyinggung perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Hal itu dilakukannya saat menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia mengenai tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mencapai 73,2 persen.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Sentimen: negatif (88.8%)