Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Tokoh Terkait
Djoko Setijowarno
Pakar Transportasi Dukung Polri Perluas Tilang Elektronik
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
PENGAMAT transportasi Djoko Setijowarno mengakui tilang elektronik (electronic traffic law enforcement) berdampak positif terhadap turunnya angka pelanggaran lalu lintas.
Djoko pun mendorong perluasan sistem tersebut bahkan Polri diminta membuat peta jalan (roadmap) nasional.
"Ya, kan, (tilang elektronik) baru di kota-kota. Di daerah belum," ucap akademisi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata ini di Jakarta, Rabu (12/4).
Baca juga: Bupati Tapanuli Utara Serahkan Dana Hibah Dukung Penerapan Tilang Elektonik
Selain itu, menurut Djoko, penerapan tilang manual juga perlu tetap dilakukan. Pangkalnya, tidak semua pelanggaran lalu lintas dapat ditangani Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
ETLE Diperluas
"Ya, ETLE harus diperluas. Tapi, manualnya jangan lupa karena tidak semuanya bisa elektronik. Kalau dia enggak pakai pelat nomor bagaimana? Bingung, kan?" katanya.
"Elektronik oke, tapi manual tetap karena orang Indonesia banyak akal bulusnya daripada akal baiknya. Saya setujulah elektronik untuk mengurangi sentuhan (pungli). Tapi, jangan lupa yang manual juga harus tetap dilakukan. Jadi, seiring sejalan," sambungnya.
Baca juga: Polri Perkuat Sistem Tilang Elektronik untuk Tekan Pungli
Polri menerapkan tilang elektronik (ETLE) sejak 2017. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, kebijakan ini menekan penindakan pelanggaran lalu lintas sebesar 8,8% hingga 2022.
"Pada awal (ETLE) diluncurkan, (penindakan pelanggaran lalu lintas) mencapai 21,4%, turun menjadi 12,6 persen," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya 2023, Polda Metro Tindak 40.601 Pelanggar
Sayangnya, kebijakan ini belum diberlakukan se-Indonesia. Di Jakarta dan kota sekitarnya, misalnya, perangkat ELTE statis baru terpasangan 98 titik atau belum menjangkau seluruh lokasi strategis. (RO/S-4)
Sentimen: negatif (96.9%)