Sentimen
Negatif (98%)
13 Apr 2023 : 06.23
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Bukan Demokrat, Urusan Anas Urbaningrum Disebut dengan KPK

13 Apr 2023 : 13.23 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Bukan Demokrat, Urusan Anas Urbaningrum Disebut dengan KPK
Jakarta: Urusan Anas Urbaningrum disebut bukan dengan Partai Demokrat. Namun, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang sudah bebas dari penjara itu urusannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
"Enggak tepat itu (dikaitkan Demokrat) Karena yang menghukum beliau itu KPK," kata koordinator juru bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu, 12 April 2023.
 
Anas ditangkap era Ketua KPK Abraham Samad. Demokrat meyakini Anas sejatinya punya permasalahan dengan Lembaga Antikorupsi yang telah menjebloskannya ke penjara.

-?

- - - -
"Karena yang kami tahu yang ada permasalahan itu dengan KPK. Kami jelas dengan kasus yang terjadi dulu itu sangat dirugikan. Jadi tidak mungkin kami menjadi otak dari yang begitu," ucap Herzaky.
 
Ia juga meminta sejumlah pihak tak membenturkan Anas dengan pucuk pimpinan Demokrat. Mulai Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
 
"Intinya kalau bicara mas Anas tidak ada kaitan dengan AHY dengan SBY dengan Demokrat. Jadi janganlah dibentur-benturkan," ujar Herzaky.
 
 
Anas bebas dari penjara Selasa, 11 April 2023. Ia merupakan terpidana dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang pada 2010-2012. Keterlibatan Anas terungkap berdasarkan pernyataan mantan Bendahara Partai Demokrat, M Nazaruddin. KPK mulai menyelidiki informasi tersebut dan menetapkan Anas sebagai tersangka pada kurun Februari 2013.
 
Anas divonis penjara 14 tahun. Dia pun mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) pada tahun 2018 kepada Mahkamah Agung hingga akhirnya masa hukuman menjadi delapan tahun.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

(END)

Sentimen: negatif (98.5%)