Badung, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan penerbangan regular untuk pesawat komersial dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak akan terganggu dengan adanya pelayanan terhadap tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk ground handling dan maskapai penerbangan jika ada kemungkinan delay akibat pembatasan untuk memprioritaskan penerbangan tamu VVIP, seperti kepala negara dan menteri, yang akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Skenario yang kita siapkan walau terjadi delay karena VVIP sudah kita info lebih awal, kami sudah koordinasi dengan pihak ground handling nanti akan landing (tamu VVIP)," paparnya kepada CNBC Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (9/11/2022).

-

-

Tidak hanya itu, Faik mengungkapkan AP I akan berkomunikasi dengan maskapai. Bahkan, skenario tersebut sudah disiapkan dengan baik.

"Jika ada delay, karena VVIP, kita akan info lebih awal," tegasnya. Dengan demikian penumpang tidak perlu ke bandara terlalu cepat, jika waktu tunda penerbangannya, misalnya sampai dengan enam jam.

Penumpang diharapkan menyesuaikan dengan jadwal baru. Agar tidak mengganggu take off dan landing dari tamu VVIP dan VIP dari KTT G20, AP I juga membatasi pergerakan bagi pesawat kecil atau propeller.

Faik memperkirakan tamu-tamu VVIP dan VIP, baik kepala negara G20, menteri serta undangan khusus, akan mulai berdatangan pada 13-14 November 2022.

Menurut Faik, AP I akan telah menyiapkan dua terminal untuk private jet, serta gedung VIP 2 untuk tamu menteri dan setingkatnya. Kemudian, gedung VVIP bagi tamu kepala negara atau presiden.

-