Sentimen
Negatif (100%)
11 Apr 2023 : 05.00
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Daihatsu

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Banjarnegara, Sukabumi, Banjar, Magelang, Palembang, Desa Siring

Kasus: pembunuhan

Update Korban Serial Killer Banjarnegara Mbah Slamet, Ini Identitas 8 Korban yang Berhasil Diidentifikasi

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

11 Apr 2023 : 05.00
Update Korban Serial Killer Banjarnegara Mbah Slamet, Ini Identitas 8 Korban yang Berhasil Diidentifikasi

Jakarta, tvOnenews.com - Pihak kepolisian kembali melakukan identifikasi kepada korban serial killer Banjarnegara, Mbah Slamet atau Slamet Tohari.

Diketahui, baru-baru ini kasus pembunuhan 11 korban menjadi topik pembicaraan hangat. 11 korban tersebut dilkubur oleh Mbah Slamet di kebun miliknya. 

Bahkan ada beberapa korban yang dikuburkan dalam satu lubang. Hal itu diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintiro Thio Pratama. 

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata AKP Bintoro saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (03/04/2023).

 

Setelah 3 jenazah korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet Tohari berhasil diidentifikasi dan telah dibawa pulang oleh pihak keluarga.

Pihak kepolisian kembali mengumumkan hasil identifikasi korban Mbah Slamet. 4 korban yang berhasil diidentifikasi adalah warga Lampung dan Magelang.

"Pada Minggu 9 April, tim DVI kembali mengidentifikasi empat jenazah," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy dalam keterangannya di konferensi pers, Senin (10/4/2023).

"Empat korban yang ditemukan atas nama Theresia Dewi dan Okta Ali dari Magelang, dan Suheri dan Riani dari Pesawaran Lampung," sambungnya.

Berikut update daftar identitas 8 korban Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi.

1. Paryanto (53)

Berjenis kelamin laki-laki, merupakan warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Identitas diketahui dari KTP korban yang ditemukan di lokasi. Selain itu identitas juga terungkap dari hasil autopsi dan pakaian yang dikenakan oleh korban.

Jenazah Paryanto diautopsi pada 3 April 2023, dan telah dicocokkan sesuai keterangan pihak keluarga.

Jenazah Paryanto selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

2. Irsad (43)

Berjenis kelamin laki-laki, merupakan warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Identifikasi korban diketahui dari foro Irsad yang ada di lubang kuburan. Selain itu juga dari baju yang dikenakan dan hasil autopsi.

3. Wahyu Triningsih (40)

Berjenis kelamin perempuan, yang merupakan istri Irsad. 

Saat ini pihak keluarga dari Irsad dan Polres Pesawaran telah sampai di Mapolres Banjarnegara untuk menunggu proses pemeriksaan kelengkapan administrasi.

4. Mulyadi Pratama (46) 

Berjenis kelamin laki-laki, merupakan warga Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 

Jenazah Mulyadi ditemukan pada 3 April 2023. Berdasarkan hasil autopsi, struktur gigi korban identik dengan milik Mulyadi.

Hal itu dipertegas dengan keterangan tersangka Mbah Slamet yang mengatakan lubang kubur tersebut atas nama Mulyadi.

5. Theresia Dewi (49) 

Berjenis kelamin perempuan, merupakan warga asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

6. Okta Ali (33) 

Berjenis kelamin laki-laki, merupakan warga asal Magelang. Okta Ali adalah anak Theresia Dewi.

7. Suheri

Berjenis kelamin laki-laki, merupakan warga asal Pesawaran, Lampung.

8. Riani

Berjenis kelamin perempuan, merupakan warga asal Pesawaran, Lampung. 

Riani adalah istri dati Suheri yang berasal dari Desa Kalirejo Negeri Katon, Pesawaran, Lampung. 

Suher dan Riani dilaporkan hilang sejak 2021 oleh Rani (anak suheri dan Riani).

Update Hasil Tes Antemortem Korban Lampung

Hasil tes antemortem jenazah pasangan suami istri (Pasutri) Suheri dan Riani, identik dengan hasil DNA anak, Senin (10/4/2023). 

Kedua jenazah akan di kampung halaman di Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung. 

Suheri dan Riani menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet berkedok dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Suheri diketahui bekerja sebagai tukang bangunan. Ia bahkan mengerjakan pembangunan rumah dua lantai milik Mbah Slamet di Banjarnegara. 

"Hasil pemeriksaan antemortem terhadap Rani selaku anak kandung Suheri dan Riani itu mempunyai kesamaan atau identik dengan kedua korban," kata Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat dikonfirmasi tvOnenews pada Senin (10/04/2023). 

Kesamaan itu, lanjut AKBP Pratomo Widodo, diperlihatkan dengan ciri-ciri seperti gigi ada kesamaan dengan Suheri dan Riani. 

Oleh karena itu, jenazah no 5A dan 5B adalah Suheri dan Riani korban pembunuhan dari Slamet Tohari atau Mbah Slamet. 

"Ada kecocokan seperti bentuk gigi Rani dengan kedua orangtuanya Suheri dan Riani. Kedua jenazah sedang dalam perjalanan ke rumah duka untuk dimakamkan di kampung halaman di Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran," tutur Kapolres Pesawaran. 

Lanjutnya, Jam 13.00 WIB dilakukan penggalian oleh Tim Sukarelawan dengan disaksikan Kapolres Banjarnegara. 

Kemudian, Jam 14.00 Wib Jenazah Suheri dan Riani di serahkan oleh Kapolres Banjar Negara kepada pihak keluarga dan di terima oleh Panut selaku kakak korban. 

Kemudian, pukul 14.45 WIB Jenazah Suheri dan Riani di berangkatkan dari Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara Jateng menuju kediamannya dengan menggunakan kendaraan suzuki APV BE 9121 RZ Warna Silver dan jenazah Suheri Bin Dumar dan kendaraan Daihatsu Grand Max warna Putih No.Pol B 9993 PCD membawa Jenazah Riani. 

Sementara itu, Nurul Hidayah, kuasa hukum korban dukun pengganda uang Mbah Slamet membenarkan bahwa hasil tes antemortem identik dan memiliki kesamaan dengan anaknya. 

Kedua jenazah saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke Lampung. 

"Jenazah kedua korban sudah berangkat dari Banjarnegara, Senin (10/4/2023) sekitar pukul 15.00 WIB dengan menggunakan ambulance," kata Nurul. 

Ia menambahkan, pihak keluarga dan masyarakat sudah bergotong-royong menggali lubang makam. 

"Saat ini, sedang dilakukan penggalian makam untuk kedua jenazah. Dimungkinkan kedua jenazah akan tiba dirumah duka sekitar jam 3 pagi," pungkas Nurul. 

Polisi Buru Perantara Mbah Slamet dan Korban

Polres Pesawaran, Lampung membantu Polres Banjarnegara, Jawa Tengah untuk memburu pelaku perantara yang mempertemukan antara pasangan suami istri Irsad dan Triningsih dengan Mbah Slamet, pelaku pembunuhan berantai berkedok dukun pengganda uang. 

Dua pasangan suami istri bernama Irsad (44) dan istrinya Wahyu Triningsih (41), lalu Suheri (53) dan istrinya Riani (50) menjadi korban kekejaman Mbah Slamet yang menjanjikan korbannya bisa menggandakan uang dengan cepat. 

Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin mengatakan, pihaknya akan membantu Polres Banjarnegara untuk mengungkap kasus pembunuhan hingga motifnya terbongkar. 

"Kami akan melakukan penyelidikan sebagaimana diperintahkan pimpinan terkait keberangkatan korban, siapa yang mengajak, apa yang dibawa. Mudah-mudahan bisa diungkap dan akan terus koordinasi dengan Polres Banjarnegara,” kata AKP Supriyanto Husin, Sabtu (8/4/2023). 

Ia menjelaskan, ada orang yang mengajak para korban untuk menemui Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara.

"Kami sudah mengklarifikasi ke keluarga korban bahwa indikasi ada orang yang membawa korban ke tempat Mbah Slamet. Kami masih mendalami dan mencari nama perantara itu," jelasnya. 

Sementara itu, Alda Cahya Fisabililah, anak pertama dari Irsad dan Wahyu Triningsih menjelaskan, bahwa kedua orang tuanya itu berpamitan kerja. 

"Saya terakhir komunikasi pada 12 September 2021 lalu. Pamitannya mau kerja ke Jawa. Semua handphone dibawa oleh orang tua," ucap Alda. 

Sepengetahuan Alda, bahwa orang tuanya itu pergi ke Jawa untuk bekerja dengan membawa baju empat setel dan uang Rp1 juta.

Diketahui, para korban berkenalan dengan Mbah Slamet melalui seseorang bernama Kijo, warga Kabupaten Lampung Tengah. 

Kijo mengatakan kepada Irsad dan Suheri bahwa Mbah Slamet adalah dukun sakti yang bisa menggandakan uang. 

Mendengar ucapan Kijo, para korban pun tertarik dan berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet pada pertengahan 2021. 

Usai bertemu dengan Mbah Slamet, mereka pun kembali pulang ke Lampung dan kembali berangkat ke Banjarnegara pada Agustus 2021. 

Keberangkatan kedua kalinya ini, Irsad dan Suheri turut membawa istrinya masing-masing. 

Sebulan setelah berangkat, pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan dua pasutri itu pada September 2021. 

Saat dihubungi, para korban mengaku akan pulang ke Lampung. 

Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021. 

Sementara Irsad dan Wahyu Triningsih menghubungi keluarga di tanggal 12 September 2021. 

Namun, keempatnya tak kunjung pulang dan tidak dapat dihubungi lagi. Hingga akhirnya, pihak keluarga mengetahui kalau keluarganya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet. 

Semua korban dikubur oleh Slamet di sebuah lereng bukit yang tertutup dengan tanaman singkong dan puspa yang tumbuh di atasnya. (puj/ree)

Sentimen: negatif (100%)