Sentimen
Negatif (94%)
10 Apr 2023 : 09.39
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Blitar

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Ramadan Kue Mawar Legendaris Blitar Banjir Pesanan Jelang Lebaran Pusat Pemberitaan

10 Apr 2023 : 09.39 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Ramadan
Kue Mawar Legendaris Blitar Banjir Pesanan Jelang Lebaran

Pusat Pemberitaan

KBRN, Blitar: Hari Raya Idulfitri atau Lebaran menjadi momen yang penuh suka cita bagi seluruh umat muslim. Tidak boleh ketinggalan di hari lebaran adalah dengan menyajikan berbagai jenis kue kering di meja ruang tamu rumah.

Banyak dari masyarakat yang memilih untuk membuat kue kering kesukaan mereka. Namun, banyak juga dari mereka lebih memilih memesan kepada produsen kue kering.

Di Blitar, ada seorang produsen kue kering yang beralamat di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo. Ia banjir pesanan kue kering untuk keperluan lebaran.

Ia adalah Susilorini (54), yang perempuan sudah menggeluti usaha produksi kue kering selama 35 tahun. Ia mengaku kewalahan saat jumlah pesanan membludak di bulan Ramadan dan jelang Lebaran.

"Alhamdulillah memang ada peningkatan ya, tapi kalau di momen seperti ini peningkatannya itu drastis. Sampai sampai saya itu merasa kewalahan, saya sudah terjun di bisnis ini kurang lebih selama 35 tahun," ujarnya, Senin (10/4/2023).

Perempuan dengan tiga orang anak ini sudah memulai usahanya sejak tahun 1988. Ada beberapa jenis kue kering yang Ia produksi, seperti lidah kucing, nastar, dan kue mawar. 

Namun, dari sekian banyak jenis kue kering diproduksi, yang menjadi idola dan primadona dari pembeli adalah kue mawar. Susilorini menyebut, kue mawar ini menjadi maskot produksi kue kering di tempatnya.

"Saya memproduksi beberapa jenis kue kering, seperti lidah kucing, nastar dan kue mawar. Tempat lain yang jadi favorit biasanya nastar, tapi kalau di saya maskotnya malah kue mawar," ujarnya.

Kue mawar buatan Susilorini ini tetap menjadi suguhan idola secara turun-temurun di masyarakat saat momen Lebaran. Bentuknya yang cantik dan rasanya manis membuat roti jadul (zaman dulu, red) banyak diburu masyarakat saat menjelang Lebaran.

Agar masyarakat tidak bosan dengan bentuk kue mawar yang begitu saja, Susilorini terus berkreasi. Caranya, Ia membuat beberapa varian warna saat produksi kue mawar agar terlihat lebih menarik.  

Kalau umumnya hanya berwarna kuning, Ia mencoba menghadirkan kue mawar dengan warna lain, namun tampilannya tetap terlihat menarik. Ada variasi warna ungu, pink, coklat, dan kuning pada produksi kue mawar bikinannya. 

Ketika memasuki bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, dirinya selalu kewalahan memenuhi permintaan dari pembeli atau pelanggan. Kali ini, Ia menambah jumlah pekerja yang membantu memproduksi kue kering. 

Hal itu agar Ia dapat memenuhi semua permintaan pelanggan. Jumlah pekerja yang awalnya hanya tujuh orang, sekarang bertambah menjadi 15 orang. 

Para pekerja Susilorini terlihat sibuk memproduksi kue kering. Sebagian pekerja khusus membuat adonan kue kering, sedang pekerja lainnya mencetak, dan mengemas kue dalam toples.

Ruang tamu rumah Susilorini juga terlihat penuh dengan kue kering yang sudah siap untuk dikirim ke konsumen. "Alhamdulillah per hari, saat ini bisa memproduksi sebanyak satu kuintal kue kering," ucap Susilorini.

Ia dan pekerja mampu memproduksi kue kering minimal 200 pak, di mana satu paknya memiliki berat 0,5 kilogram. Susilorini menjual kue kering termasuk kue mawar dengan harga mulai Rp35 ribu sampai Rp70 ribu per pak. 

Susilorini bersyukur saat ini permintaan dari pelanggan untuk membeli kue kering di tempatnya sudah meningkat dan kembali normal seperti sedia kala. Pasalnya, selama dua tahun terakhir, saat Pandemi Covid-19, produksi ke kering di tempatnya menurun drastis.

Sentimen: negatif (94.1%)