POJOKSATU.id – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan para elite mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 6 April 2023.

Kedatangan Yusril dan elite PBB itu tidak lain menindaklanjuti komunikasi terkait pembentukan koalisi besar untuk 2024 mendatang.

Usai pertemuan, Prabowo menyatakan dirinya sudah sejak 20 tahun lalu mengenal Yusril Ihaza Mahendra.

Dia juga menyatakan setelah pertemuan ini, masih akan dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan untuk komunikasi lebih lanjut.

“Kami akan terus membangun komunikasi politik, akan ada saya kira beruntun pertemuan-pertemuan. Ya, ini proses demokrasi,” ungkap Prabowo.

Menurutnya, setiap pembicaraan politik, tentu cukup banyak hal-hal yang harus dibicarakan.

Soal Wacana Koalisi Besar, Waketum PPP : Kita Lihat Saja

“Tidak mungkin saat sekarang tidak ada nama yang final, jadi ini semua dibahas,” jelasnya.

Menteri Pertahanan itu juga mengakui pertemuan tersebut tidak lain untuk membangun koalisi besar untuk 2024.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari silaturahmi lima ketua-ketua umum parpol pendukung pemerintah di Kantor DPP PAN akhir pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, lima pimpinan parpol sepakat membentuk koalisi besar.

Meski tidak secara terang-terangan tapi Prabowo mengsinyalkan koalisi besar itu sudah di depan mata.

Sinyal PDIP Gabung ke Koalisi Besar, Pengamat : Sama Saja Merendahkan Dirinya Sebagai Partai Besar

“Negosiasi apapun tidak serta merta datang, tapi insyaAllah. Ciri khas orang Indonesia adalah di ujungnya pasti ada jalan yang baik,” ungkap Prabowo.

Setelah pertemuan ini, dalam waktu dekat, akan ada pimpinan dan elite Partai Amanat Nasional (PAN) yang akan bertandang ke rumahnya.

“Dalam waktu dekat PAN yang akan datang,” bebernya.

Di tempat yang sama, Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa kemungkinan pembentukan koalisi besar untuk Pemilu 2024 sangat terbuka.

Apalagi kini sudah tak ada lagi perbedaan antara partai Islam dan partai kebangsaan.

Golkar Ungkap Peran Jokowi di Balik Wacana Koalisi Besar KIB dan KIR, Ternyata

Setelah koalisi besar terbentuk, barulah nanti dibicarakan sosok capres-cawapres 2024 yang akan diusung.

“Saya kira masalah pencalonan presiden dan wakil presiden itu dibicarakan oleh partai dan koalisinya,” beber dia.

Pakar hukum tata negara itu memstikan komunikasi dan dinamika politik masih terus dibicarakan, termasuk komunikasi dengan parpol lainnya.

Dia juga memastikan komunikasi antar parpol dalam koalisi besar itu semakin lancar dan kuat.

“Beliau bisa setiap saat dihubungi dalam berkomunikasi dan setiap saat saya bisa ditelepon oleh beliau,” tandasnya.

Puan Maharani Tanggapi Tercetusnya Koalisi Besar ‘Timnya Jokowi’, PDIP Berpeluang Tuan Rumah

Untuk diketahui, dalam koalisi besar ini hanya PDIP dan Partai Nasdem yang tak terlihat.

PDIP menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres-cawapres 2024 tanpa harus berkoalisi dengan parpol lainnya.

Sementara Partai Nasdem sudah berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dalam koalisi perubahan.

Koalisi 3 parpol tersebut mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Sementara pendampingnya santer disebutkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Editor: Guruh