Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Sragen, Serang
Tokoh Terkait
Pernyataan Kemenkes Terkait Virus Mematikan Marburg di Indonesia
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Dunia kesehatan tengah dihebohkan dengan kemunculan virus Marbun yang diklaim berbahaya.
Virus Marburg merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88 persen. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, kasus virus Marburg belum terdeteksi di tanah air.
Baca Juga:
Ratusan Sapi di Sragen Terpapar Penyakit Virus Lumpy Skin Disease“Belum ada kasus virus Marburg di Indonesia,” terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (5/4).
Nadia pun berharap, virus Marburg tidak masuk ke tanah air.
Dia meminta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian ke luar negeri untuk mewaspadai virus Marburg.
"Untuk yang melakukan perjalanan ke Afrika atau daerah yang melaporkan kasus Marburg agar berhati-hati," imbaunya.
Kemudian, Nadia pun mengimbau masyarakat tidak kontak dengan orang sedang sakit atau hewan liar.
Jika merasakan gejala seperti terinfeksi Marburg, maka segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Periksa segera ke tenaga kesehatan karena ini gejalanya enggak khas," kata Nadia.
Baca Juga:
Mulai dari Virus Sampai Obat-obatan, Ini Tren Fenomena Kesehatan Selama 2022Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menerangkan, pemerintah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023.
Dan hasilnya, kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia rendah.
Sementara itu, Kemenkes sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.
Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait juga diminta untuk waspada terhadap virus Marburg.
Sekadar informasi, virus ini gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini, yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.
Gejala tersebut berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari kelima sampai hari ketujuh.
Belum ada vaksin yang tersedia di dunia, vaksin masih dalam pengembangan. Saat ini, ada dua vaksin yang memasuki uji klinis fase satu yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen. (Knu)
Baca Juga:
Virus Serang Skuad Prancis Jelang Laga Final Lawan ArgentinaSentimen: negatif (100%)