Madiun (beritajatim.com) – Belasan warga asal Kecamatan Mejayan menggeruduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Pemilu) Kabupaten Madiun di Desa Kertosari, Geger, Kabupaten Madiun, Selasa (19/10/2022). Mereka menduga ada permainan dalam tes tulis berbasis CAT yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2022 hingga 14 Oktober 2022 dengan total peserta 278 orang.

Masyarakat menilai jika ada permainan karena banyak peserta tes dengan nilai rendah lolos, bahkan mereka menduga ada peserta yang tidak ikut CAT juga lolos ke tahap berikutnya untuk tahapan wawancara.

“Nyatanya, banyak peserta yang mendapat nilai jeblok justru lolos. Sedangkan peserta yang mendapatkan nilai tinggi justru terdepak/ dan tidak lolos,” kata Hendri peserta tes tulis Panwascam, Rabu (19/10/2022).

Seperti di Kecamatan Pilangkenceng ada peserta yang tidak ikut tes tulis justru lolos 6 besar. Ini semakin menguatkan dugaan adanya permainan jual beli kursi Panwascam di Bawaslu Kabupaten Madiun.

“Kami kecewa dengan kinerja bawaslu kabupaten Madiun selaku penyelenggara pemilu tidak transparan dan terkesan slintutan. Tampak jelas ngebet meloloskan nama nama peserta tertentu. Kami mensinyalir ada permainan haram saat pengisian Panwascam di Madiun,” kata mereka.

Terpisah, Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun Nur Anwar mengungkapkan jika semua tahapan sudah sesuai prosedur. Menurut dia, sudah ada sistem yang mengatur bagaimana peserta yang lolos mulai dari seleksi administrasi hingga tes tertulis berbasis CAT.

“Hasil dari tes tulis kan rekapnya ada di Bawaslu Provinsi, langsung dikirim ke Bawaslu Pusat. Kemudian, dikembalikan lagi ke Bawaslu Provinsi sampai ke Bawaslu Kabupaten melalui surat elektronik. Dari situ kami bisa memformulasikan siapa saja yang masuk enam besar berdasarkan daftar peserta dan nilainya di surat elektronik tersebut. Jadi, semua sudah by system. Dan sudah jadi petunjuk teknis jika nilai tidak diberitahukan. Dan prosedurnya memang begitu,” kata Nur Anwar pada beritajatim.com, Rabu (19/10/2022).

Sehingga, dia menampik tuduhan adanya permainan. Karena, siapa saja yang lolos seleksi administrasi dan tes tulis tentu semuanya yang ikut sehingga bisa mendapatkan nilai. Karena, sistem yang sudah dibangun tidak memungkinkan peserta yang tidak ikut tes tulis jadi lolos.

“Semua sudah sesuai prosedur, sesuai petunjuk pelaksanaan dan teknisnya. Kami hanya pelaksana, yang punya kewenangan untuk membuat aturan kan Bawaslu Pusat,” kata Anwar.

Diketahui, total ada 278 peserta yabg mengikuti tes yulis CAT dalam tahapan seleksi Panwascam di Kabupaten Madiun. Tes tersebut dilaksanakan di tiga lokasi yakni SMAN 1 Mejayan, SMAN 1 Geger, dan SMAN 1 Dolopo. (fiq/kun)