WASHINGTON - Saat mata dunia tertuju pada dakwaan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di New York, ada satu pertanyaan di benak korps pers Gedung Putih: Apa yang dikatakan Presiden AS Joe Biden?

Jawabannya sederhana, dan konsisten yakni "No comment".

Ketika Trump muncul di pengadilan sekitar 238 mil (383 km) ke utara, Biden berada di ruang makan Gedung Putih duduk di bawah potret Abraham Lincoln diapit oleh Dewan Penasihat Sains dan Teknologi. Presiden telah mengumpulkan dewan untuk rapat tentang bahaya dan kemungkinan kecerdasan buatan.

Pertemuan diakhiri dengan rentetan pertanyaan dari wartawan tentang Trump - yang diabaikan dan tidak dijawab saat media diantar keluar ruangan.

Strategi tersebut dijelaskan secara rinci sebelumnya pada Selasa (4/4/2023) oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, yang bercanda dengan wartawan bahwa dia "menyukai" pertanyaan tentang Trump yang ditanyakan "dengan cara yang berbeda".

"Jadi pertama-tama, saya harus mengatakan ini. Ini adalah kasus yang sedang berlangsung, jadi kami tidak akan mengomentari kasus itu secara khusus," katanya, dikutip BBC.

"Presiden akan fokus pada rakyat Amerika seperti yang dia lakukan setiap hari,” lanjutnya.

"Ini bukan sesuatu yang menjadi fokus baginya," tambahnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Terlepas dari ucapannya, wartawan berulang kali mencoba untuk mendapatkan komentar. Peter Doocy dari Fox News bertanya apakah kurangnya komentar menunjukkan bahwa Gedung Putih tidak "berpikir apa pun yang terjadi di New York hari ini adalah salah satu masalah utama yang dihadapi negara".

"Baik atau buruk, yang dibicarakan semua orang di negara ini pada saat yang tepat ini, sementara kita di sini, adalah Trump," katanya.

Jean-Pierre menjawab dengan mengatakan orang Amerika harus "merasa yakin" bahwa Gedung Putih tidak akan mengomentari kasus yang sedang berlangsung.

Satu-satunya pengakuan bahwa Biden mengikuti kasus ini datang ketika Jean-Pierre mengatakan bahwa Biden mengikuti sebagian berita tentang Trump yang diputar hampir di seluruh saluran televisi selama berjam-jam.

Seperti diketahui, Gedung Putih sebagian besar diam tentang masalah ini sejak berita dakwaan pertama kali muncul minggu lalu. Jean-Pierre sebelumnya mengatakan bahwa Biden sebelumnya tidak mengetahui dakwaan tersebut.

Bahkan sebelum dakwaan, Biden berhati-hati untuk menghindari kritik langsung terhadap Trump, baik mengomentari gerakan "Jadikan Amerika Hebat Lagi" atau kebijakan era Trump.

"Mereka pintar untuk menghindarinya," kata ahli strategi Demokrat Lis Smith kepada Reuters tentang strategi Gedung Putih.

"Pada 2020, Joe Biden diuntungkan dari kelelahan pemilih dengan kekacauan pemerintahan Trump,” lanjutnya.

"Layar terpisah dari Presiden Biden yang berfokus pada melakukan pekerjaannya dengan baik versus Trump dan Partai Republik dalam kekacauan hanya akan membantunya," tambahnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.