Kisruh AHY vs Moekdoko itu langsung menuai reaksi dari kader Demokrat.

JEMBRANA, JITUNEWS.COM - Kisruh antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan KSP Moeldoko kembali mencuat ke publik.

Usia menggelar KLB di Deli Serdang pada tahun 2022, kini Moeldoko mengajukan peninjaun kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA). AHY pun menyebut PK tersebut merupakan langkah menggagalkan Koalisi Perubahan di Pemilu 2024.

Kisruh AHY vs Moekdoko itu langsung menuai reaksi dari kader Demokrat. Salah satunya dari DPC Demokrat Jembrana, Bali yang beramai-rami mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Negara, Senin (3/4/2023).

Sebut Moeldoko Cs Masih Berupaya Rebut Demokrat, AHY: Mereka Ajukan Peninjaun Kembali di MA

"Yang bersangkutan ingin merebut jabatan Ketua Umum Partai Demokrat. Sebelumnya Moeldoko tidak pernah menjadi anggota atau kader Partai Demokrat, sehingga jika Moeldoko ingin memimpin partai, ia harus terlebih dahulu duduk di struktur DPD atau DPP," Ketua DPC Partai Demokrat Jembrana Wayan Wardana di PN Negara.

Wayan Wardana bersama sejumlah kader menyerahkan surat perlindungan hukum ke PN Negara. Dimana dalam surat tersebut mereka menyatakan dukungan kepada AHY sebagai Ketua Umum Paria Demokrat.

"Kami tegas mendukung ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bukan yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, AHY mengatakan bahwa PK yang diajukan Moeldoko merupakan langkah untuk menggagalkan Koalisi Perubahan yang diusung oleh PKS, NasDem, dan Demokrat di Pilpres 2024.

"Sejak awal kami melihat banyak sekali kejanggalan, dalam arti secara hukum tidak ada hal yang menjadi celah. Dan itu sudah kami buktikan, dalam 16 kali sidang kami menang, 16-0 skornya. Tapi meski begitu, terus aja berupaya mengganggu dan memang pengajuan PK itu sehari setelah PD mengumumkan secara resmi, menominasi saudara Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024," kata AHY saat menggelar safari Ramadhan di Brebes, Senin (3/4/2023)