Fakta-fakta Acara Silaturahmi Ketum Parpol dengan Presiden, Alasan Trio Pro Anies Tak Diundang hingga 2 Ketum Parpol Absen

3 Apr 2023 : 12.01 Views 2

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Fakta-fakta Acara Silaturahmi Ketum Parpol dengan Presiden, Alasan Trio Pro Anies Tak Diundang hingga 2 Ketum Parpol Absen

Jakarta, tvOnenews.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengadakan kegiatan silaturahmi Ramadhan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ketua-ketua partai politik. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Sebagai tuan ruman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang pemimpim parlol berbincang dan bertukar pikiran.

"Kami percaya bahwa hanya dengan bekerja sama kita dapat mempercepat terwujudnya cita-cita kemerdekaan dan mencapai tujuan bersama dalam menciptakan kemajuan bangsa dan negara," ujar Zulhas dalam keterangannya pada Sabtu (1/4/2023).

Zulhas mengaku senang karena diberikan kepercayaan kepada Presiden Jokowi dan ketua-ketua parpol untuk menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.

Yang Diundang

Dalam acara silaturahmi Ramadhan bersama Presiden Jokowi ini rupanya tak semua partai politik yang diundang.

Parpol yang diundang yakni PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP.

Artinya tak hanya Zulhas selaku Ketua Umum PAN, acara tersebut dihadiri juga oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Yang Tidak Diundang

Dalam acara silaturahmi Ramadhan bersama Presiden Jokowi diketahui partai politik yang tidak diundang adalah yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

KPP sendiri diketahui berisikan parpol pro Anies Baswedan yakni PKS, NasDem dan Demokrat.

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto membeberkan alasan tak diundangnya PKS. NasDem dan Demokrat dalam acara tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa hal tersebut sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.

"Alasannya, alasannya mungkin teman-teman sudah tahu kali yah. Ya rnggak tahu. Pertimbangannya itu kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan, itu yang diundang," ucap Yandri sambil tertawa.

Ketum PDIP dan NasDem Absen

Dalam acara tersebut rupanya ada ketum parpol yang berhalangan hadir, yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sebagai tuan rumah, Zulhas pun membeberkan alasan kedua ketum parpol tersebut absen dari acara yang telah diagendakan itu.

“Memang ini semua ketua umum. Mbak Mega sama Bang Surya lagi ke luar negeri,” jelas Zulhas.

Meskipun demikian, ia mengatakan kegiatan silaturahmi tersebut tidak menutup kemungkinan akan diadakan lagi dalam waktu dekat.

“Iya proses kan masih panjang karena ini memang sudah lama direncanakan,” ungkapnya.

PDIP Buka Suara

Dalam acara silaturahmi Ramadha bersama Presiden Jokowi, para petinggi PDIP tidak terlihat batang hidungnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan alasan tidak hadirnya petinggi PDIP diacara tersebut.

Hasto mengaku sudah melakukan konfirmasi tenang undangan tersebut. Namun menurutnya acara tersebut hanya ditujukan untuk Ketua Umum PDIP saja.

"Undangan memang disampaikan kepada kami. Hanya saja undangan tersebut ditujukan kepada ketua umum partai dan tidak bisa diwakilkan," ujar Hasto saat dihubungi pada Minggu (2/4/2023).

Ia mengatakan bahwa Megawati sudah memiliki acara lain sebelum undangan tersebut masuk. Hal itulah yang membuat PDIP absen dalam acara itu.

"Karena tidak bisa diwakilkan maka Ibu Megawati yang kebetulan beliau ada acara yang sudah dijadwalkan sebelumnya, sehingga tidak bisa hadir," ungkapnya.

Presiden Jokowi Tak Ingin Dilibatkan

Presiden Jokowi mengaku tidak ingin dilibatkan dalam urusan pencalonan presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 mendatang.

Ia menegaskan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden adalahburusan partai atau koalisi.

“Yang namanya Pilpres itu urusannya partai atau gabungan partai, jangan presiden itu diikutkan. Tapi sering ketua partai ini dikit-dikit sudah direstui presiden,” ucap.

“Saya kadang-kadang, apa hubungannya? Enggak ada hubungannya. Apalagi kalau datang ke saya dalam membangun koalisi, semuanya sudah disetujui presiden. Urusannya apa?” tegasnya.

Meskipun demikian, Jokowi juga tetap membuka tangan jika ada anggota parpol yang menemuinya untuk memberikan masukan 

“Kalau saya ditanya, saya jawab, 'Pak bapak setuju enggak Pak Prabowo jadi capresnya?', ya saya kalau ditanya saya jawab, kalau saya setuju ya saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak. Kalau setuju, ya setuju, mantap begitu. Jadi kalau saya ditanya. Enggak ditanya ya saya diam-diam saja,” jelasnya sambil tertawa.

Tegaskan Bukan Acara Bukber

Acara hang digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023) ditegaskan bukanlah acara buka puasa bersama (bukber). Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Ia menyebut acara silaturahmi Ramadhan bersama Presiden Jokowi itu hanyalan momen silaturahmi parpol.

"Yang pasti acara bukan bukber bersama, acaranya silaturahmi bersama Pak Presiden dengan ketum parpol dan keluarga besar PAN,” ungkap Yandri. (ree)

Sentimen: positif (88.8%)